"Nanti paling habis lebaran mahluk ghaib."
"Halah mbak kog jawabnya sewot gitu se."
"Ya kan gak gampang Ro mindahin sesuatu yang gede, sedang fasilitas sebuah ibu kota itu kan tahu sendiri kamu tempatnya mengarur negara."
"Harus sudah siap gitu kah?"
"Berapa duit nanti yang dibutuhkan untuk membangun ibu kota baru ya mbak?"
"Nah itu pinter."
"Halah mbak, kita wong cilik kenapa ikut mikir ibu kota yang mau pindahan."
"Hlo harga nasi pecel dan mendol kesukaanku bisa mahal Ro, gara-gara membangun ibu kota."
"Ah, kejam sekali ya mbak? Katanya kejamnya ibu kota tak sekejam ibu tiri ya mbak."
"Kebalik Ro, kejamnya ibu tiri tak sekejam ibu kota."
"Berarti sama ya mbak?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!