Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nelangsa

27 Desember 2018   10:13 Diperbarui: 27 Desember 2018   10:29 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Melihat sebuah berita dari sosial media,  disana terjadi gempa,  mak jleb di dada. Lalu selang beberapa minggu,  di sana ada bencana air menghempas daratan bumi menelan semua di atasnya,  ya Allah lolos rasa jantung ini. 

Sibuk mencari kabar teman atau saudara di tempat bencana,  syukur mereka dan keluarga selamat. Tapi bagaimana yang lain?  Tidak kenal mereka tapi bisa merasakan penderitaannya,  merembeslah diam-diam air mata ini. 

Tempatku jauh dari lokasi bencana,  tapi was-was itu membuatku selalu khawatir, suara keras dentuman kembang apipun bisa bikin kaget tak terkira,  hanya diberi rasa goncangan saja sudah berasa habis semuanya. 

Aku yang tidak mengalami bencana secara langsung ketakutan begitu mendera,  bagaimana mereka yang di sana,  pasti lebih nelangsa. Masih berbicara dengan hati,  semoga jangan ada musibah lagi. 

Belum redah, kembali air menuju daratan dengan gagahnya,  merinding membayangkan saudara kita di sana. Ya Allah semoga kau tempatkan di taman indahmu mereka yang tiada berdosa. 

Semua milikMu ya Robb,  hak Mu kapan menghidupkan dan kapan mematikan. Tiada yang abadi di dunia ini selain Engkau.   Nelangsa itu pasti saat ditinggal pergi,  meski yang hidup akan mati. Hanya Engkau Maha  menguatkan jiwa bagi yang masih diberi waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun