Mohon tunggu...
Beni Ananto
Beni Ananto Mohon Tunggu... Penulis - An INFP, sometimes an INFJ (MBTI Test)

Wabi-Sabi Melihat kesempurnaan dibalik ketidaksempurnaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sekotak Harapan

30 Januari 2016   14:54 Diperbarui: 30 Januari 2016   15:18 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku mempunyai sekotak harapan yang terbungkus indah dan rapih. Sebuah kotak yang berisi anganan akan harapan dan kebahagian. Semua itu menyatu dalam satu bentuk persaudaraan, dalam satu ikatan persahabatan dan dalam genggaman perkawanan.

Dahulu kotak ini pernah hilang, lebih tepatnya ku buang. Aku sudah tidak mempercayai kekuatan magis yang tersimpan dalam kotak itu. Kubiarkan lama, hingga aku lupa.

Hingga pada saat yang tak pernah ku duga dan sangka, kotak itu muncul lagi. Entah siapa yang menaruhnya di atas meja. Kudiamkan saja lalu pergi tak peduli. Tetapi, dia muncul lagi dan terus muncul seakan mengikutiku. Penasaran aku dibuatnya. Kotak itu seperti ingin diminta untuk di buka. Lalu di terima isinya.

Setelah lama memikirkannya, kuputuskan untuk membukanya. Jantungku berdetak lebih kencang, tanganku gemetar seketika. Kutelan ludah dan rasa penasaran campur ketakutan.

Kubuka..

Kotak itu memancarkan cahaya, mataku berkaca melihat isinya. Semua harapan di masa lalu terkumpul menjadi satu di sana, indah. Aku terima, aku akan memiliki itu semua. Kotak harapan yang pernah kubuang, hadir kembali. Dalam bentuk yang jauh lebih indah. Terimakasih Tuhan.

 

Jakarta, 23 Desember 2015

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun