Mohon tunggu...
Beni Sumarlin
Beni Sumarlin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Humaniora Tinggal di Tulang Bawang Provinsi Lampung

Indahnya menulis karena hobi, menginspirasi dan memberi saran kritis dan solusi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menapaki Batas Horizon, Membangun Kesehatan Reproduksi dan Mental Remaja Indonesia

30 Juni 2016   01:36 Diperbarui: 30 Juni 2016   01:43 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kompasiana nangkring bareng BKKBN di Bengkulu pada Minggu (26/6/2016)

Bengkulu elok pantainya panjang

Indah dinikmati di sore hari

Nangkring bareng kompasiana sangatlah jarang

Bersama BKKBN Bengkulu banyak hal yang didapati

Mungkin bait pantun di atas bisa sedikit mewakili suasana hati dan rasa terimakasih atas acara Kompasiana Nangkring Bareng BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) pada Minggu (26/6/2016) lalu di Bengkulu.

Dalam ruangan yang mengesankan, santai, cair dan akrab di salah satu ruangan meetingroom Grage Hotel yang berdampingan dengan Pantai Panjang itu berkumpullah puluhan blogger Bengkulu ngobrol bareng BKKBN bertajuk Kesehatan Reproduksi dan Mental Remaja Indonesia.

Di luar langit tampak kelabu, mendung menghiasi langit biru, gerimis rintik  yang memercik di pekarangan jadi saksi bisu, acara resmi nangkring diskusi bareng dimulai saat itu. Kesegaran dan kehebohan mulai terasa, saat semua peserta menyanyikan lagu mars BKKBN dengan suasana riang gembira, apalagi dengan hadiah yang disiapkan panitia bagi peserta yang menyanyi dengan ekpresi paling gembira.

Ruangan pertemuan disetting menghadap arah barat laut, semua peserta fokus kedepan saat Mbak Wida sang moderator dari Kompasiana hadir ke tengah ruangan. Sebelah barat nampak langit masih temaram, seberkas cahaya surya sore mengintip di atas garis horizon lautan.

Tempatnya di Hotel Horizon disaksikan surya sore di atas horizon. Horizon dan horizon, dua kata yang sama namun berbeda makna.

Horizon yang pertama merupakan nama sebuah hotel di Bengkulu tempat acara berlangsung, yang kini bernama Hotel Grage (Grage Hotel) seperti plang merek di depan pintu gerbangnya. Hotel ini termasuk hotel yang nyaman dan mungkin bisa dikatakan sedikit mewah, karena pasilitasnya yang memadai dan posisinya yang sangat strategis di pinggir pantai. Ada kolam renang di sisi gedung yang tepat menghadap ke laut. Dari sini suasana sore hari sangat menawan, sehingga banyak pengunjung menikmati sore yang santai sambil berenang.

Horizon yang kedua adalah garis batas yang memisahkan antara permukaan air laut dengan kaki langit yang terlihat oleh pandangan mata. Jika kita memandang ke laut lepas, sejauh mata memandang sampai di ujung laut tanpa daratan itulah horizon, garis batas antara laut dan langit sejauh pandangan mata, seolah-olah laut itu menyentuh kaki langit. Garis horizon disebut juga dengan garis cakrawala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun