Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terang Bulan di Bawah Pohon Jengkol

22 Desember 2015   00:25 Diperbarui: 22 Desember 2015   00:25 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

terdengar bisik-bisik lirih dalam gubuk di bawah jengkol

sepasang insan tengah bercerita tentang bulan purnama

“andai bisa kakang ambilkan bulan itu dik,”kata si lelaki

“tak perlu kang, dirimu jauh lebih indah,” kata si wanita

 

“tapi kenapa kau selalu memandanginya?” kata si lelaki

“kubayangkan betapa lembut sinarnya menyinari hati,”

“apakah kelembutan itu seperti sebuah kasih sayang?”

“tidak tahu kakang, terasa teduh jiwaku menatapnya,”

 

“baiklah dik, ‘kan kutanyakan kepada burung pungguk,”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun