Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Lonceng

14 Oktober 2016   23:12 Diperbarui: 14 Oktober 2016   23:17 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: http://www.bokunoblog.com/2010/08/lonceng-berbentuk-aneh-di-sebuah-kuil.html

Dulu pernah kudengar sebuah lonceng

Ia begitu bergema menembus gendang telingaku

Terngiang ngiang hingga berhari-hari dalam tidurku

Dulu pernah kudengar sebuah lonceng

Entah tangan penyair mana yang menabuhnya

Ia terdengar begitu nyaring dan mengusir rasa sunyiku

Itu dulu, sekarang lonceng seperti itu ada di mana-mana

Ia tergantung tak bertali dan tidak juga jatuh ke tanah

Bunyinya tak lagi sekeras yang pernah kudengar dulu

Kadang aku bertanya-tanya, kenapa ia hanya tergantung?

Padahal pencuri semakin banyak, bencana silih berganti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun