Mohon tunggu...
Zidan Benggala
Zidan Benggala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Akademi Televisi Indonesia

Think, Action, Result

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gaya Hidup Zero Waste untuk Kehidupan yang Lebih Baik

23 Oktober 2021   16:21 Diperbarui: 24 Oktober 2021   12:36 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan Sampah di Indonesia kini masih masih menjadi topik yang tak pernah ada habisnya. Keberadaannya dari hari ke hari yang sering kita temui, mulai dari sampah anorganik sampai organik yang berada di dalam rumah maupun lingkungan sekitar menjadi hal yang biasa. Sebanyak 67,2 juta ton sampah di Indonesia masih menumpuk setiap tahunnya.

Hal itu dikatakan langsung oleh kepala Seksi Bina Peritek Direktorat Pengelolaan Sampah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Agus Supriyanto, saat membuka edukasi dan pelatihan untuk jurnalis Bersama Danone Indonesia dan Greeneration Foundation, Senin (28/6/2021).

Agus mengatakan, “penumpukan ini diperkirakan akan bertambah dua kali lipat pada tahun 2050, apabila tidak ada kebijakan tegas khususnya sampah plastik yang akan berakibatkan pada pencemaran ekosistem dan lingkungan”. 

Sementara itu, berdasarkan data dari Indonesia National Plastic Action Partnership, setiap tahunnya Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik dan 9 persennya atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau, dan laut. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan target strategis untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke lautan sebesar 70 persen di tahun 2025.

Faktor penumpukan sampah juga terjadi selama pandemi Covid-19, dimana pandemi memaksa kita untuk tetap berada di rumah. Hampir semua aktivitas dilakukan secara daring, termasuk bekerja, bersekolah, sampai membeli kebutuhan sehari-hari. Hal ini membuat belanja online meningkat. 

Data yang dihimpun oleh Indonesian E-commerce Association (IDEA) dan We Are Social 2020 menunjukkan bahwa belanja daring bertambah 25-30 persen.

Permasalahan utama dalam pengelolaan sampah di Indonesia kini bukan lagi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Justru peran Masyarakat yang menjadi faktor utama dalam permasalahan sampah

Salah satu upaya pengelolaan sampah yang perlu dikembangkan yaitu dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk sama-sama mengelola sampah secara mandiri dan produktif. 

Sistem ini menekankan kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah yang dihasilkan, dan tidak bergantung pada pemerintah, yaitu dengan membiasakan memilah dan memanfaatkan sampah, Atau bisa disebut juga dengan Zero Waste.

Zero waste atau gaya minim sampah yaitu gaya hidup positif dimana kita mengurangi penggunaan barang-barang yang tidak ramah lingkungan, dan barang sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakannya Kembali untuk fungsi yang berbeda. Istilah zero waste pertama kali muncul dipraksarai oleh seorang doktor keilmuan kimia Bernama Paul Palmer di Okland California pada tahun 1970.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun