D.P. Tambunan menjelaskan bahwa bahasa merupakan suatu teknik untuk memahami pikiran dan perasaan seseorang. Selain itu bahasa juga berfungsi untuk menguraikan apa yang ada dalam benak dan perasaan masing-masing individu.Â
Seiring berkembangnya zaman, bahasa pun semakin berkembang dan memiliki makna lebih, layaknya slang yang saat ini semakin bervariasi sehingga memunculkan kata-kata baru.Slang?Â
Jika dari kalian belum mengerti apa itu slang, slang adalah istilah dari kata bahasa gaul yang sering digunakan oleh para remaja dalam berkomunikasi sehari-hari dan bersifat tidak baku.Â
Berdasarkan Samovar (2015) dikatakan bahwa bahasa gaul menunjukkan istilah-istilah yang tidak standar, dan kerap kali digunakan pada saat komunikasi informal yang berfungsi sebagai sarana penanda identitas sosial atau linguistik dan digunakan hanya pada kelompok-kelompok tertentu. Namun, tak dipungkiri bahasa gaul sudah banyak digunakan sejak lama.
Berdasarkan wawancara saya dengan dua narasumber yang berusia 49 tahun dan 54 tahun, mereka menceritakan mengenai masa-masa muda nya dimana pada saat itu mereka juga turut menggunakan bahasa gaul dalam berkomunikasi dengan teman-temannya. Berikut merupakan bahasa-bahasa gaul yang digunakan oleh narasumber era 70-an,
Pertama adalah 'Gokil'. Berdasarkan wawancara dengan narasumber, bahasa gaul 'gokil' memiliki arti 'gila', jika dibandingkan dengan bahasa gaul saat ini memang memiliki arti yang sama yaitu 'gila', hingga saat ini penggunaan kata 'gokil' masih kerap digunakan namun, terdapat variasi baru dalam penggunaan 'gokil' yaitu 'goks'. Jika dibandingkan bahasa gaul antara era 70-an dengan saat ini tidak ada perbedaan yang menonjol, hanya pengurangan kata saja. Contoh penggunaan kata tersebut yaitu "gokil deh tu orang" dan "goks deh tu orang".
Kedua yaitu kata 'Ember' dimana bahasa gaul pada zaman dulu tersebut memiliki makna kata 'emang'. Namun saat ini kata 'ember' memiliki makna yang jauh berbeda dengan bahasa gaul zaman dulu. Saat ini penggunaan kata 'ember' digunakan untuk menjuluki seseorang yang kerap mengumbar suatu rahasia seseorang kepada orang lain.
Ketiga adalah kata 'Hebring' pada era 70-an bahasa gaul 'hebring' ini memiliki arti 'heboh'. Contoh penggunaan bahasa gaul tersebut seperti "hebring banget gaya lu". Tidak jauh berbeda dengan pengertian dari bahasa gaul tersebut, pada saat ini kata 'hebring' memiliki makna 'lebay', hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dari bahasa gaul 'hebring' antara zaman dahulu dengan zaman saat ini.
Keempat yaitu bahasa gaul 'Bokis'. Tak disangka kata 'bokis' sudah ada sejak zaman dulu, pengertian dari bahasa gaul yang sudah ada sejak era 70-an ini yaitu memiliki arti 'bohong'. Tak ada perbedaan, hingga saat ini penggunaan kata 'bokis' masih kerap kita dengar bahkan kita gunakan dalam berkomunikasi dengan sesama teman. Contoh penggunaan kata tersebut dalam berkomunikasi dengan sesama teman yaitu "lu bokis ya" yang berarti "kamu bohong ya".
Tak disangka dan tak kalah gaul bukan bahasa-bahasa gaul (slang) yang selama ini kita gunakan dalam berkomunikasi ternyata sudah ada sejak era 70-an. Dan bahkan tak sedikit kata-kata bahasa gaul yang ada saat ini menggunakan bahasa gaul kebalikan dari bahasa gaul pada zaman dahulu selain itu bahasa gaul tersebut merupakan bawaan atau serapan dari bahasa gaul zaman dulu kepada zaman saat ini.
Saya berharap, kita sebagai generasi Z tidak melupakan bahasa utama kita sebagai masyarakat Indonesia yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar, ditengah adanya bahasa-bahasa gaul yang ada disekitar kita dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.