Mohon tunggu...
Benediktus Jonas
Benediktus Jonas Mohon Tunggu... Guru - GURU

Writing is a call to serve others and love God. Because everything I have comes from God

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Wajah Jurnalisme di Tengah Banjir Informasi

2 September 2021   23:43 Diperbarui: 2 September 2021   23:44 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jurnalisme kompas.com

Slogan berubah atau mati kian dekat dengan jurnalisme konvensional di tengah maraknya penggunaan internet. Media konvensional seperti media cetak surat kabar, radio, televisi, perlahan mulai ditinggalkan. Komunikasi melalui internet menjadi kebutuhan khalayak sehari-hari. Lebih lagi, internet telah merambah hingga ke pelosok-pelosok negeri. 

Konsep jurnalisme konvensional yang masih bertumpuh pada pola klasik harus mampu menyesuaikan diri. Jurnalisme yang interaktif dengan audiens yang lebih aktif sebagai komentator, pengawas bahkan pembuat konten merupakan cara yang mesti dipilih jika ingin tetap eksis. 

Konsep jurnalism mobile atau jurnalisme seluler adalah model jurnalisme yang kreatif di tengah badai digital ini. Jurnalime seluler membuka peluang baru bagi media di tanah air. Akses internet yang memadai, kualitas dan jangkauan menjadi penentu perkembangan jurnalisme di Indonesia.

 Memang jurnalisme model ini masih tergolong tahap awal. Tantangan kualitas sumber daya manusia, juga kualitas jaringan internet sering menjadi kendala. Namun yang terpenting ialah kemampuan untuk beradaptasi dengan kemajuan zaman.

Pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke 55, Paus Fransiskus berpesan kepada para wartawan, "Kita semua bertanggungjawab atas komunikasi yang kita buat, atas informasi yang kita berikan, atas kontrol terhadap berita palsu dan bersama-sama menyingkap yang benar. Kita semua dipanggil menjadi saksi kebenaran, untuk pergi, melihat dan berbagi."

Wajah Jurnalisme Saat ini

Pesan Paus Fransiskus relevan dengan situasi jurnalisme abad ini. Kehadiran informasi yang berlimpah menjadi ancaman bagi jurnalisme saat ini. Para jurnalis mendapat informasi dan menulis berita dari rumah tanpa disertai kekuatan data dan investigasi di lapangan.

 Begitulah prilaku sebagian jurnalis, yang merasa tidak perlu terlibat langsung membuat liputan, melakukan reportase, wawancara dan yang lainnya. 

Cara kerja demikian tentu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip jurnalisme. Seorang jurnalis harus melakukan verifikasi data, cek dan recek serta menggali informasi yang benar.

 Ia harus menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap profesinya dengan menggali informasi yang benar di lapangan serta tidak memihak pada kelompok atau golongan tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun