Mohon tunggu...
Benediktus Jonas
Benediktus Jonas Mohon Tunggu... Guru - GURU

Writing is a call to serve others and love God. Because everything I have comes from God

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Milikmu Semata-mata

12 Agustus 2018   14:19 Diperbarui: 12 Agustus 2018   14:58 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Senja belum usai. Jejaknya masih tersisa di ufuk barat saat aku selesai studi hari itu. Aku sudah lupa hari apa. Tapi kisah di hari itu membekas dalam memoriku. 

Seperti biasa, sebelum mandi, aku dan teman-temanku ngorol di taman belakang SEMYOPAL II.  Moment itu tak pernah kami lewatkan begitu saja. Di Sana aku dan teman-teman biasanya berolah raga ringan seperti angkat barbel, pushup, atau sekedar bercerita. Saat sedang asyik mendengar cerita tiba-tiba aku  mendapat panggilan mendadak.

 "Jo, Aris ada perlu dengan kamu, ia di kamar ganti," kata seorang teman. Aku langsung mengangkat kaki dan meninggalkan teman-temanku di sana.

"Bro...ada titipan dari pacarmu, coklat silverqueen. Makan sama nanti ya...", "Beres bro. Pokoknya Kraeng, tunggu panggilan" Aku menyahut. Perasaanku begitu bahagia. Lebih bahagia dari pada menerima uang dari orang tuaku. Maklum, uangnya pas untuk keperluan sebulan.

Sebelum memulai vesper, Aku membuka kotak coklat itu. Ternyata isi dalamnya bukan hanya coklat, tetapi beberapa permentkiss yang berwarna-warni terselip di kotak cokelat itu. Pada kulit perment itu ada bermacam-macam pesan singkat. Pesan itu biasanya berupa kata bijak yang indah.  Dari sekian banyak perment itu ada sebuah perment yang warnanya sangat mencolok dan di kulitnya tertulis "I Am Yours." Perment itu dipisahkan dari teman-temannya.

Saking senangnya, aku tidak menghisap permen itu. Aku menyimpannya dalam kotak yang indah dan menaruhnya di laci meja belajar. Setiap hari aku melihatnya dan tersenyum ketika membaca tulisan singkat itu.

Karena kesibukan ujian, aku tidak sempat membuka kotak itu selama dua hari. Saat membuka kotak itu pada hari ketiga, aku kaget karena isi perment itu telah diambil orang. Namun kulitnya masih tergeletak di dalam kotak itu. Aku sangat marah kala itu. Mereka seolah merampas kebahagiaanku. Tetapi karena tidak tahu pelakunya, aku akhirnya berusaha untuk tenang. Pikirku, asalkan tulisan itu tidak terobek atau hilang.

Karena takut dicuri lagi, aku mengguntingnya dan menempel tulisan itu di atas meja belajar. Tulisan itu menjadi penyemangatku ketika belajar atau pergi ke sekolah. Hubunganku dengan si pemberi coklat berjalan baik, hingga kami sama-sama meninggalkan SMAK Ignola.

 Karena perbedaan pilihan hidup, Kami akhirnya berpisah.  Dia melanjutkan pendidikannya menjadi seorang guru sedangkan aku memilih masuk biara SMM untuk menjadi imam Montfortan. Ketika kami harus dipisahkan oleh pilihan kami masing-masing, kenangan bersamanya perlahan-lahan aku lupakan. Tetapi "I am yours" di kulit perment itu masih terukir indah dalam hatiku biar hanya sebuah tulisan.

Sungguh sebuah kebahagiaan besar bagiku, ketika I Am Yours terpampang di dalam kapela Novisiat dan menjadi motto kaul, saat aku dan teman-temanku mengikrarkan kaul pertama pada 31 Mei 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun