Mohon tunggu...
Benedikta Tya
Benedikta Tya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Pekerja Industri Kreatif

Sedang menempuh pendidikan S1 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Industri Kreatif : Strategi Politik Luar Negeri Korea Selatan

20 Desember 2021   21:41 Diperbarui: 20 Desember 2021   21:57 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Industri Kreatif: Strategi Politik Luar Negeri Korea Selatan

 

 

Industri kreatif Korea Selatan, khususnya K-Pop dan Drama Korea, sudah mulai mendunia dalam dua dekade terakhir. Pada awalnya, penyebaran industri kreatif yang sering disebut dengan Korean Wave ini dimulai dari wilayah Cina dan Jepang setelah Korea Selatan melakukan hubungan diplomatik dengan Tiongkok di tahun 1992. Tidak berhenti sampai di situ, memasuki tahun 2000-an, industri kreatif Korea Selatan kemudian semakin meluas di kawasan Asia Tenggara dan sejak tahun 2010 industri kreatif Korea Selatan telah berekspansi di kawasan Amerika, Eropa, bahkan hingga ke seluruh dunia. Grup Idol merupakan elemen utama yang menghantarkan industri kreatif Korea Selatan ke kancah internasional melalui musik yang mereka bawakan. Popularitas grup idol, seperti Super Junior, BigBang, dan SNSD, telah berhasil memberikan pengaruh budaya transnasional. Selain industri musik, industri seni peran melalui serial drama, seperti Boys Before Flowers dan Winter Sonata, juga menyusul untuk berperan dalam keberhasilan negara tersebut mendapatkan pengaruhnya di dunia.

 

Kepopuleran dan pengaruh besar yang dimiliki oleh industri kreatif di kancah internasional tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Pemerintah Korea Selatan untuk menjadikannya alat politik luar negeri dalam bentuk public diplomacy. Public diplomacy atau diplomasi publik merupakan bagian dari soft power dan dapat diartikan sebagai upaya suatu negara dalam mencapai kepentingan nasionalnya dengan cara mempengaruhi negara lain melalui pemahaman atas negara, budaya, sikap, dan kebijakan. Diplomasi publik memberikan kesempatan untuk aktor non-negara untuk berperan dalam kegiatan diplomasi atau ekspansi pengaruh negara tersebut ke negara lain, sehingga dapat mencapai kepentingannya. Dalam hal ini, industri kreatif Korea Selatan merupakan senjata yang efektif bagi pemerintah Korea Selatan untuk melakukan diplomasi publiknya ke negara lain karena pengaruhnya yang sudah sangat besar di dunia internasional.

 

Bentuk diplomasi publik Korea Selatan melalui industri kreatifnya dibuktikan dengan dukungan pemerintah dalam menciptakan strategi promosi. Strategi promosi yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan adalah dengan memperluas kerja sama dengan organisasi dalam negeri dan perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang berada di luar negeri hingga aktif berpartisipasi pada berbagai organisasi internasional. Melalui media-media tersebut dan dengan memanfaatkan industri kreatif yang semakin berkembang, Korea Selatan terus melakukan ekspor budaya mereka, mulai dari makanan, fashion, pariwisata, serta make up, sehingga pengaruh mereka di dunia internasional juga turut bertambah. Selain itu, pemerintah Korea Selatan juga membentuk lembaga khusus yang menaungi bidang Industri Budaya Populer, memberikan subsidi modal, serta intensif pajak kepada industri kreatif untuk memudahkan mereka menjalankan diplomasi publiknya.

 

Keseriusan dan upaya Pemerintah Korea Selatan dalam menjadikan industri kreatif sebagai strategi politik luar negerinya terbilang berhasil. Seiring dengan semakin berkembangnya industri kreatif Korea Selatan, dapat terlihat pula jika terdapat peningkatan dalam bidang ekonomi, pertahan, politik dalam hubungan negara tersebut dengan negara lain. Kesuksesan lain dari diplomasi publik melalui industri kreatif ini juga dapat dilihat dari penilaian berbagai pihak internasional bahwa industri kreatif Korea Selatan telah berhasil membangun citra Korea Selatan dalam dunia internasional, sesuai dengan tujuan diplomasi publik. Hal ini sejalan dengan tujuan nasional Korea Selatan yang dinyatakan oleh mantan Presiden Korea Selatan, Kim Gu, bahwa negara mereka ingin menjadi negara yang paling indah di dunia, bukan dengan menjadi yang paling kuat dan kemudian menginvasi negara lain, tetapi dengan kekuatan budaya yang tidak terbatas jumlahnya. Maka dari itu, industri kreatif di Korea Selatan dijadikan sebagai strategi politik negara tersebut untuk mendapatkan nama dan kedudukan di mata internasional.      

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun