Mohon tunggu...
Benedikta AveMartevalenia
Benedikta AveMartevalenia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 00's

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Jurnalisme di Indonesia yang Harus Diketahui Sebelum Mempelajari Lebih Jauh tentang Jurnalisme

4 Oktober 2021   11:29 Diperbarui: 4 Oktober 2021   11:34 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnalisme merupakan salah satu aspek penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Mengapa dikatakan demikian? hal ini dikarenakan jurnalisme menghasilkan berita dan membawa informasi seputar fakta yang  akan sangat membantu di kehidupan sehari-hari. 

Jurnalisme di Indonesia sendiri awalnya berawal dari masa pendudukan Belanda pada tahun 1615 yang ditandai dengan terbitnya surat kabar Memories der Nouvelles. 

Namun, surat kabar ini sistem nya masih menggunakan tulis tangan di masa itu. Sampai pada tahun 1668, sistem jurnalisme di Indonesia masih menggunakan tulis tangan. Tetapi sistem ini berakhir setelah pemerintah Hindia Belanda mengirimkan mesin cetak ke Indonesia, dan terbit lah surat kabar pertama yang menggunakan sistem cetak dengan berita pertama nya adalah perjanjian Belanda dengan Sultan Makassar. 

Nah, dimulai dari sinilah perkembangan jurnalisme di Indonesia meningkat, dibuktikan dengan bertambahnya surat kabar yang memuat berita dalam berbagai bahasa. Perkembangan jurnalisme ini terjadi di masa pendudukan Belanda, berbeda saat masa pendudukan Jepang.

Di masa pendudukan Jepang, kebebasan pers sungguh sangat dibatasi di negara kita ini. Hal ini dikarenakan kebijakan Jepang yang mengharuskan seluruh surat kabar bergabung menjadi satu, atau hanya ada satu surat kabar di Indonesia dan berita yang dimuat harus berdasarkan ketentuan dari pemerintah Jepang sendiri. 

Dan yang lebih mengerikan nya lagi, berita yang seharusnya disampaikan sesuai dengan informasi yang bersifat faktual atau benar benar terjadi, sebaliknya  berita di masa pendudukan Jepang seakan Pro terhadap pemerintahan Jepang. Hal ini tentu saja menghambat masyarakat Indonesia untuk mengakses atau mengetahui hal yang benar benar terjadi di negara kita pada masa itu. 

Lanjut kepada perkembangan jurnalisme pasca kemerdekaan. Bukannya lebih membaik, jurnalisme sendiri mengalami kemerosotan lagi  di masa ini. Mengapa hal demikian dapat terjadi? Hal ini terjadi dikarenakan surat kabar dijadikan menjadi alat manuver politik demi mendapatkan sebuah kekuasaan. Hal ini tentu saja menyalahi definisi dari 'berita' sendiri. 

Berita seharusnya bersifat netral tanpa memandang pihak apapun dan menggambarkan sesuatu yang faktual dan benar benar terpercaya. Tentu jurnalisme di masa ini sangat berantakan. 

Menanggapi hal ini, tentu saja pemerintah tidak tinggal diam, dikarenakan surat kabar yang seolah-olah menentang pemerintah.  Dibuktikan dengan banyaknya surat kabar yang ditutup dan wartawan yang ingin mengungkapkan kebenaran menjadi ditangkap.

Kekacauan yang terjadi mengakibatkan matinya kebebasan pers di Indonesia, tepat nya pada tanggal 1 Oktober 1958. Tentu ini menjadi sejarah kelam bagi sejarah perkembangan jurnalisme di Indonesia. 

Diawali dengan kebebasan pers hingga berita yang tidak mengabarkan informasi yang faktual menjadi fakta yang sangat tidak enak didengar kembali di sejarah masa perkembangan  jurnalisme Indonesia ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun