Penyataan Cinta
"Aku suka padamu," kata Manda kepada Kresno dengan kepala yang setengah menunduk dan wajah yang malu-malu. "Maukah kamu berpacaran denganku?"
Beberapa detik berlalu dengan sangat tenang di halaman sekolah itu. Manda yang sedang duduk di kelas dua SMA baru saja menyatakan penyataan cintanya kepada seseorang yang sangat ia kagumi. Baginya, beberapa detik itu terasa seperti beberapa jam.
Kebingungan bercampur perasaan senang tercermin pada wajah Kresno. Selama ini ia juga telah memendam perasaannya kepad Manda. Namun ia belum pernah menemukan saat yang menurutnya tepat untuk menyatakan cintanya itu.
"Aku mau," jawabnya dengan tegas. "Aku telah memendam perasaan seperti itu juga kepadamu."
Ketegangan dan rasa canggung menyelimuti halaman itu beberapa menit setelahnya. Waktu tersebut terasa sangat lama bagi Manda dan Kresno. Mereka berharap dapat keluar dari kesesakan itu.
Tika dan Rumi melihat mereka dari Ruang kelas sambil memastikan tidak ada teman sekelasnya lagi yang menyaksikan kejadian tersebut. Mereka menanti dengan cemas hasil dukungan yang mereka berikan kepada Manda, sahabat mereka itu.
Kresno kemudian mengambil alih suasana. Ia mengambil tangan manda dan mengantarnya keluar dari halaman sekolah dan pulang. Beban yang membelenggu hati Tika dan Rumi saat itu terlepas ketika mereka melihat aksi Kresno yang menunjukkan penerimaannya atas penuataan cinta Manda kepadanya.
Menuju Bangku Kelas Tiga
Bell berbunyi tanda jam pelajaran akan segera dimulai. Wali kelas Kelas 2 IPA memulai sesi wali kelas pada pagi hari itu.
"Satu bulan lagi kalian akan ujian akhir semeseter kedua untuk kelas dua ini," kata ibu wali kelas kepada para murid di Kelas 2 IPA itu. "Setelah itu kalian akan naik ke kelas tiga, tentu jika kalian berhasil naik kelas. Apapun yang terjadi, teruslah belajar meniti karir kalian. Jangan lupa untuk menikmati kebersamaan ini karena kalian akan menuju penghujung masa SMA ini saat sudah masuk kelas tiga."