Mohon tunggu...
Benedictus Febrian
Benedictus Febrian Mohon Tunggu... Seorang mahasiswa S1 Teknik Elektro Universitas Diponegoro

Saya menyukai hal-hal yang berbau teknologi informasi beserta pengembangannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Photocell untuk Penghematan Listrik sebagai Solusi Inovatif bagi Warga Desa Pagak

20 Februari 2025   20:22 Diperbarui: 20 Februari 2025   20:22 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rangkaian listrik dengan photocell

Sebagian masyarakat Desa Pagak, khususnya di Dukuh Plosorejo, mulai mengenal teknologi photocell sebagai solusi penghematan energi listrik. Hal ini menyusul digelarnya program "Pengenalan dan Edukasi Photocell sebagai Otomatisasi Rangkaian Listrik Berbasis Intensitas Cahaya Matahari" oleh Benedictus Febrian sebagai mahasiswa KKN Universitas Diponegoro pada 9 Februari 2025. Kegiatan yang diikuti puluhan anggota Karang Taruna Dukuh Plosorejo ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan manfaat teknologi sederhana yang mampu mengurangi beban listrik rumah tangga.

Photocell, atau sensor cahaya, dijelaskan sebagai alat yang dapat mematikan lampu secara otomatis saat matahari terbit. Teknologi ini dinilai ideal bagi warga yang sering meninggalkan rumah dini hari namun lupa mematikan lampu. Dengan photocell, penggunaan listrik menjadi lebih efisien, sekaligus mendukung pengelolaan energi berkelanjutan.

Kegiatan sosialisasi dengan Karang Taruna Plosorejo, Desa Pagak
Kegiatan sosialisasi dengan Karang Taruna Plosorejo, Desa Pagak

Kegiatan ini difokuskan pada pembuatan dan pengenalan prototipe sistem pengendali lampu otomatis berbasis photocell. Anggota Karang Taruna diajak memahami prinsip kerja sensor cahaya melalui simulasi dan praktik langsung. Meski antusiasme peserta tinggi, ruangan yang sempat terlalu penuh menjadi kendala teknis selama acara.

Sebagai luaran program, rangkaian sistem sensor photocell yang digunakan selama demonstrasi diserahkan kepada Karang Taruna Dukuh Plosorejo. Alat ini diharapkan menjadi media pembelajaran mandiri bagi warga yang ingin mengadopsi teknologi serupa.

"Kami berencana menguji coba prototipe ini di balai dusun terlebih dahulu. Jika berhasil, tidak menutup kemungkinan kami sosialisasikan ke rumah-rumah warga," tutur Mas Nanang, Koordinator Karang Taruna Dukuh Plosorejo.

Program ini diharapkan tidak hanya mengurangi tagihan listrik warga, tetapi juga membuka wawasan generasi muda tentang inovasi teknologi tepat guna. Dengan dukungan Karang Taruna, Desa Pagak berpotensi menjadi percontohan desa hemat energi di masa mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun