Mohon tunggu...
Benedectine Dicha
Benedectine Dicha Mohon Tunggu... -

Mahasiswi FISIP UAJY'15

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Peran Media Sosial Instagram dalam Penyebaran Berita

1 Oktober 2017   19:07 Diperbarui: 2 Oktober 2017   10:47 11709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan media sekarang ini berkembang pesat dari tahun ke tahun. Berawal dari media konvensional hingga akhirnya di era digital ini media sosial menjadi media paling populer di kalangan masyarakat modern. Media sosial di berbagai platform memudahkan penggunanya dalam melakukan komunikasi bahkan dalam jangkauan yang lebih luas lewat berbagai aplikasi yang disuguhkan seperti Instagram, Line, Facebook, Whatsappp, dan lain sebagainya.

Dahulu masyarakat hanya membaca berita dengan media cetak berupa koran, dengan foto dan gamba saja, tapi sekarang orang bisa membaca berita dengan mudah karena menarik dan tidak membosankan. Berita sekarang sudah bisa disajikan juga lewat video, audio, dan tulisan. Walaupun durasi videonya pendek, namun orang lebih tertarik melihat di media sosial daripada harus menonton televisi. Media konvensional semakin hari mulai semakin ditinggalkan oleh masyarakat terlebih oleh anak muda. Media sosial bisa didapatkan lewat gadget atau smartphone hanya dengan genggaman tangan dianggap lebih praktis, mudah, dan cepat.

Menurut survei data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terakhir di tahun 2016, pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta dan media sosial Instagram menjadi media sosial populer kedua dengan jumlah pengguna mencapai 19,9 juta atau 15 persen (www.apjii.or.id)

Di era digital ini, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan berita, salah satu media sosial seperti Instagram sekarang ini juga dimanfaatkan oleh berbagai media untuk menyebarkan berita, bisa dengan video singkat atau mengunggah foto dan juga memberi caption(keterangan foto). 

Penyebaran berita melalui media sosial Instagram ini juga tak lepas dengan adanya jurnalisme daring (dalam jaringan) atau online. Jurnalisme berasal dari kata journal yang artinya catatan harian atau catatan kejadian sehari-hari atau bisa juga berarti suratkabar. Menurut MacDougal dalam bukunya Interpretative Reporting tahun 1972 yang dikutip oleh Kusumaningrat dalam buku Jurnalistik Teori dan Praktik tahun 2016, Jurnalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa (Kusumaningrat,2016:15).

Jurnalisme onlinemerupakan bagian dari jurnalisme, di mana editorial mendistribusikan konten melalui internet atau media sosial sebagai lawan dari penerbitan media cetak atau siaran. Jurnalisme onlinedalam penyebaran berita biasanya bisa dikombinasi dengan video, foto, audio, dan teks dan disebarluaskan dengan teknologi media digital.

Di masa ini jurnalisme onlinemerupakan salah satu komunikasi terbesar, walaupun terkadang  terasa abstrak atau tidak jelas karena selalu berubah-ubah. Selain instansi media, individu juga dapat terlibat dalam kegiatan jurnalisme online ini dengan format gaya dan konten yang khas dengan melibatkan kontributor dan ambisi editor yang berbeda, latar belakang profesional, pengalaman, dan pendidikan sehingga bisa menjangkau khalayak yang lebih beragam.

Munculnya media sosial ini merupakan bagian dari konvergensi media di era digital yang dapat mengubah pola hidup dan persepsi masyarakat. Siap atau tidak, instansi media mainstream di era digital ini harus mampu untuk melakukan multitasking media dengan melakukan penyebaran berita di media sosial, salah satunya adalah Instagram. Kenapa media sosial? Karena, masyarakat sekarang ini lebih banyak menggunakan media sosial daripada harus membaca koran atau menonton televisi karena dianggap lebih cepat, mudah, dan murah.

Instagram,merupakan salah satu media sosial yang populer di masyarakat modern. Hampir sebagian masyarakat memiliki akun Instagram. Dahulu, Instagram hanya digunakan untuk mengunggah foto pribadi dengan caption (keterangan foto) saja. Tapi, tidak di era digital sekarang ini. Instagram mulai memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan berita dan mendapatkan berbagai informasi.

Tampilannya yang menarik dan mudah (eye catching), masyarakat modern lebih memilih untuk membaca dan mem-follow (mengikuti) akun berita media mainstream di media sosial Instagram. Masyarakat bisa membaca, melihat dan mendengarkan lewat foto, teks, video atau audio yang diunggah. Tidak hanya satu arah seperti Teori Komunikasi yaitu Teori Jarum Suntik, tapi melalui Instagram ini masyarakat juga bisa saling melakukan interaksi lewat kolom komentar yang disediakan Instagram. Selain kolom komentar juga ada lambang "love" untuk melakukan like atau dislike terhadap postingan yang diunggah, sehingga terjadi komunikasi dua arah.

Melihat media sosial Instagram, akun berita seperti Kompas.com, Tribunnews, Tirto.id, dan Tempodotco, tentu memiliki pola yang berbeda dalam melakukan penyebaran berita. Akun berita Tirto.id menjadi salah satu media yang berbeda dengan akun media berita lainnya. Dalam Tirto.id lebih menonjolkan infografik dalam melakukan penyebaran berita menggunakan foto gambar dan caption (keterangan foto), tirto.id lebih ke arah jurnalisme data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun