Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lezatnya Soto Giriputro, Bantul

23 Mei 2017   13:17 Diperbarui: 23 Mei 2017   13:22 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu itu merupakan akhir pekan, saya bersama segenap keluarga memutuskan untuk pergi nyekar. Ke kuburan tempat nenek tepatnya. Tempatnya tidaklah jauh, petilasan nenek kami ada di daerah Bantul, tepatnya di Gunung Sempu. Awalnya kami ragu untuk kesana, bukan karena letaknya di Bantul. Tapi lebih karena kami sulit untuk menyesuaikan waktu kami satu sama lain. Sebab, kami memiliki kesibukan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Tapi kami tetap berkeras, bahwa kami harus mengunjungi petilasan nenek kami.

Setelah kurang lebih satu jam kami bertolak dari Sleman. Kami sampai ditempat tujuan kami. Untungnya kami tidak menemui halangan yang berarti, itu karena cuaca tidaklah terlalu terik. Hanya saja mungkin jalanan yang agak berbatu, sehingga sulit untuk dilalui oleh mobil kami yang sederhana. Tanpa menunggu lagi kami mulai menaburi makam nenek kami dengan bunga. Kami semua terduduk sebentar untuk melepas lelah, dan meluruskan kaki. Dari kejauhan kamipun didatangi oleh tukang sapu makam nenek kami. Kami berbincang sejenak dan menitipkan kebersihan dan kelangsungan ijin pada tukang sapu tersebut.

soto-2-copy-jpg-5923d2b55497730340a076ab.jpg
soto-2-copy-jpg-5923d2b55497730340a076ab.jpg
Empat puluh lima menit kemudian, kami memutuskan untuk pulang ke rumah. Di tengah jalan kami semua sepakat untuk mampir ke rumah makan. Kami bingung rumah makan mana yang akan kami pilih, sebab kami bukanlah penduduk asli dari daerah Bantul. Setelah melalui proses diskusi yang panjang, kami lalu setuju jika tempat yang kami tuju adalah sebuah warung soto. Warung ini bernama Es Kopyor dan Soto Giriputro Pak Atemo. Dari tampak luarnya saja sudah kental ciri khasnya. Bagaimana dengan rasannya ?, pikir saya. Apakah menarik juga ?. Kami lalu duduk memesan soto ini, bayangan saya lalu tertuju pada soto ayam yang pernah singgah di lidah kami. Warung soto yang ada di Ibu A......atau warung soto yang ada di warung B.......semuannya memang enak dan mempunyai ciri khasnnya sendiri. Lalu bagaimana dengan soto ini ?

Momennya pas sekali kami memesan tepat pada porsi terakhir. Belakangan ada pembeli yang memesan soto ini, tapi sayang kehabisan. Mereka tidak kebagian. Sekitar 20 menit berlalu dan soto kamipun datang. Kuahnya berwarna bening, dan kaldu soto ini terasa harum sekali, khas dari soto ayam tanpa memakai banyak bumbu. Atau bisa dibilang soto ayam yang dibumbui apa adannya. Memang agak tiudak biasa saat kita menemui soto dengan es kopyor, tapi inilah yang terjadi, sebuah inovasi kuliner. Saat citarasa tropis bertemu dengan citarasa makanan penghangat tubuh-yang notabene soto ayam, dihidangkan bersama.

soto-3-copy-jpg-5923d371f59273c836794b90.jpg
soto-3-copy-jpg-5923d371f59273c836794b90.jpg
Tanpa banyak cakap saya langsung menyantap soto ini, saya bolak-balik kuah dan isi dari mangkuk didepan saya. Puji syukur, kata saya dalam hati, sebab jujur saja saya sudah cukup lapar. Sekilas memang soto ini rasannya sama dengan soto ayam lain, tapi kalau anda cermat, anda akan merasakan rasa soto ayam asli pada soto ini. Rasa-rasannya satu mangkuk masih kurang, tapi aaahh.....apa mau dikata ini adalah porsi terakhir dari warung ini. Daripada kalian terus terbayang lebih baik kalian mampir saja ke warung soto ini. Dijamin perut kalian akan dipuaskan. Selamat makan....    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun