Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Menulis bukan cuma untuk kepentingan diri sendiri, tapi untuk membantu mewujudkan cita-cita orang lain, dan membuatnya menjadi berarti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Interview Session: Deni, Pembelajaran Materi Sekolah melalui Guru Batik

26 Oktober 2021   09:29 Diperbarui: 26 Oktober 2021   09:40 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik sejak dulu merupakan karya seni asli dari negara Indonesia. Dalam artian hanya bangsa Indonesia yang memiliki hak kekayaan intelektual akan batik. Batikpun pada jaman kerajaan-kerajaan dulu di Indonesia,dipakai oleh para raja. Hasil budaya yang adiluhung ini menjadi penanda status sosial,dan sarat akan makna. Hanya orang dengan status social tinggi yang bisa memakai motif-motif tertentu.Rakyat biasa tidak boleh memakai motif untuk para bangsawan & raja.


Beruntunglah kini kita bisa memakai motif batik tanpa harus melihat status social kita.Kemajuan jaman dan teknologi memungkinkan kita untuk bisa memakai batik dengan desain,dan bahan yang berbeda. Untuk tiap even yang berbeda pula. Dijogja ada sebuah usaha batik,yang tergolong unik.Usaha ini mengambil desain batik sesuai dengan beberapa mata pelajaran disekolah; matematika,olaraga dan kimia.Motif-motif dari batik miliknya terinspirasi dari mata pelajaran yang ada di sekolah

Deni sebagai pemilik brand Guru Batik,bercerita tentang awal mula ia menekuni usaha batik ini. “Awalnya dari PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) tahun 2015.Saya dan teman-teman mengajukan proposal kewirausahaan mengenai batik.Karena berhasil berkembang,akhirnya diteruskan sampai sekarang”.

Dok.Guru Batik
Dok.Guru Batik

Di Guru Batik, Deny selaku pemilik usaha ini mempunyai konsep yang menarik. Dirinya ingin agar konsumennya melihat ada kemungkinan lain, selain motif-motif lawas yang sudah lebih dulu dikenal. “Keunikan produk Guru Batik adalah memiliki motif unik sesuai dengan mata pelajaran di sekolah, seperti motif matematika,olahraga, dan kimia.

Konsep ini terinspirasi ketika menjalani kuliah dan praktek mengajar di lapangan,ternyata banyak ornament dalam mata pelajaran yang menarik untuk bisa diangkat menjadi motif batik”.

Harga yang ditawarkan disini juga masih tergolong ramah dikantong. “Harga batik cap Rp 150.000,-, sedangkan untuk cap kombinasi tulis Rp 250.000,-.

Dok.Guru Batik
Dok.Guru Batik

Deni merupakan satu-satunya orang yang menjadi pebisnis di keluarganya. Ia ingin menantang dirinya sendiri. “Tidak ada mas…hehe..,soalnya keluarga tidak ada yang latar belakangnya bisnis,jadi ini keinginan saya untuk menantang diri sendiri, bisa sampai mana to…kalau mencoba bisnis”, jelas Deni yang menyukali warna hitam ini.

Persaingan bisnis secara internasional kedepannya akan semakin keras. Namun menurut Deni,Indonesia tidak perlu berkecil hati,karena Indonesia juga mempunyai daya saing yang kuat. “Era persaingan bisnis internasional sangat sengit,kebanyakan kalau saya lihat bersaing memberikan harga yang murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun