Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kerang Jarib: Dari Gerobak Hingga ke Warung

30 Mei 2019   20:48 Diperbarui: 30 Mei 2019   20:57 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerja keras tampaknya menjadi kunci keberhasilan bagi pria bernama Lilik Ardiansyah. Pria yang biasa disapa Ardi ini mengawali usahanya dengan proses jatuh bangun. Baginya lebih baik memulai usaha dalam skala kecil terlebih dahulu, baru kemudian bertahap ke skala yang lebih besar. Senang susah ia lalui demi mewujudkan cita-citanya mempunyai usaha.

Berawal dari mimpinya untuk mempunyai usaha sebelum selesai kuliah Mas Ardi lalu menimbang usaha apa yang belum ada di jogja. Dirinya lalu berpikir, kenapa ia tidak berjualan seafood saja, karena kebetulan di Jepara tempat asalnya dulu ia juga menggemari seafood. 

Akhirnya Mas Ardi memutuskan untuk berjualan kerang. "Dulu ceritanya saya punya impian pengen buka usaha, makanya saya usaha jualan kerang", cerita Mas Ardi. Dalam perjalanan usahanya iapun menemui kerikil-kerikil kecil yang membuatnya tersandung, tapi semangat Mas Ardi yang kuat mampu membuatnya bertahan. "Waktu kuliah saya nggak jualan, kalau pas hari libur saja, saya jualan kerang". 

Dokpri 2.
Dokpri 2.
Karena usahanya yang keras Mas Ardipun sanggup menyewa warung untuk usaha kerangnya. "Tahun 2010 saya punya warung di Jl. D.I. Panjaitan, lalu tahun 2013 di Jl.Pandeyan, dan tahun 2015 di Jl.Perintis Kemerdekaan No.24", terangnya. Sebagai pelopor usaha penjual kerang di Jogjakarta ia mengakui bahwa dulunya ia sempat survei untuk memetakan pasar. "Dulu tahun 2009, rata-rata penjual kerang hanya menjual satu jenis kerang saja, dan harganyapun diatas rata-rata, saya melihat celah pasar, lalu saya memutuskan untuk berjualan kerang dengan harga terjangkau dan jenis kerang saya juga lebih dari satu", pungkas pria yang baru merampungkan studi S2nya di bidang Manajemen Pendidikan ini. 

Mengenai metode pengembangan bisnis Kerang Jarib, Mas Ardi selaku pemilik tunggal merasa lebih cocok bila bisnisnya ini, nantinya dikembangkan oleh jaringan keluarga. "Saya merasa lebih cocok kalau nanti bisnis saya mengusung konsep jaringan bisnis keluarga, karena berdasarkan pengalaman berbisnis saya, kalau bermitra atau berpartner resiko terjadi geskan lebih besar", jelas pria yang pernah menjabat sebagai kepala sekolah ini.  

Dalam dunia usaha persaingan pasti mutlak adanya. Tiap pengusaha pasti punya caranya sendiri dalam mengatasinya. Sama seperti Mas Ardi, yang mempunyai kiat tersendiri dalam menghadapi derasnya persaingan dunia seafood di Jogjakarta. "Saya mempunyai cara tersendiri dalam menyikapi persaingan; tingkatkan inovasi, kreativitas, dan mutu juga harus dipertahankan", jelas pria yang memiliki usaha katering, perkebunan sawit, pakaian, dan penjualan bibit tanaman ini. 

Menurut Mas Ardi contoh nyata dalam menjaga kualitas produknya antara lain menambah menu baru. "Saya menambah jumlah menu untuk bisa berkompetisi di persaingan ini", ucapnya. Ia lalu menerangkan tentang jumlah menu di warungnya yang kian bertambah dan sarat langkah inovasi.

Dokpri 3.
Dokpri 3.
"Kalau dulu diwarung saya cuma ada dua menu, tapi sekarang ada dua puluh menu, dan tiap bulannya kami menyediakan promo yang berbeda; bulan april 2019 kemarin kami menyediakan promo gratis es teh dan nasi, lalu bulan mei 2019 ini ada promo gratis es teh dan bibit mint", ujarnya seraya tertawa. 

Harga yang ditawarkan Kerang Jarib sendiri sangat bersahabat dikantong. "Untuk harga kami sangat terjangkau, mulai dari Rp 5000,-", jelasnya. Pangsa pasar yang digaet warung Kerang Jarib juga tidak jauh dari mahasiswa dan keluarga. "Konsumen yang datang kesini didominasi oleh mahasiswa dan keluarga". Sebagai salah satu warung makan yang berdiri sejak tahu 2009, ia mengaku memiliki ikatan emosional yang kuat dengan konsumennya. "Dulu pernah ada konsumen yang sudah jadi pelanggan saya sejak dia belum menikah, dan menikah sampai punya anak, masih suka kesini, dan malahan ada yang kemarin mengudnang saya ke acara pernikahannya", terangnya sambil menyeruput teh hangat.

Bisnis bagi Mas Ardi harus bisa mengikuti perkembangan jaman. Jangan menutup diri dari kemajuan teknologi, atau usaha yang kita punya nantinya yang akan tertinggal. Dari sudut pandang Mas Ardi kalau bisnis bisa bertahan lima tahun, maka kedepannya akan bisa berjalan dan melesat kedepan. "Saya pernah diomongi teman saya kalau kamu bisa mempertahankan dan membuat bisnismu maju selama lima tahun kedepan, maka bisnismu akan menjadi panutan", ucap pria yang murah senyum ini.

Sebagai pengusaha, Mas Ardi memberikan tips, saat menjalankan usaha hendaknya kita fokus. "Buat para pebisnis muda yang baru mau membuka usaha, sebaiknya konsepnya dimatangkan dulu, dan yang penting action. Kalau yang sudah berwirausaha sebulan dua bulan nggak jalan, sebaiknya lihat kendalanya jangan langsung pindah-pindah usaha". ujarnya. Bagi Mas Ardi, kalau berjualan jangan setahun atau dua tahun tutup. Tapi minimal lima tahun. "Kalau usaha jangan setahun atau dua tahun tutup, tapi minmal lima tahunlah", jelasnya lagi. Sebagai pengusaha Mas Ardi juga berencana mendermakan waktu dan ilmunya bagi mereka yang membutuhkan. "Saat ini saya bersama istri sedang merencanakan rumah singgah gratis bagi anak-anak di pedesaan di wilayah Bantul, karena kebetulan kami berdua bersal dari dunia pendidikan, istri saya bisa bahasa inggris, dan saya bahasa arab, jadi saling menunjang satu sama lain", ucap Mas Ardi menguraikan niat mulianya ini.  


Warung Kerang Jarib bisa ditemui di;
Ig; @kerang_jarib    
Warung: Jl.Perintis Kemerdekaan No.24, Jogjakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun