Mohon tunggu...
Bens
Bens Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Musafir Malam

Kata Hati Mata Hati ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hanya Ini yang Tersisa

6 Februari 2020   20:54 Diperbarui: 6 Februari 2020   20:56 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo : dok.pribadi

Sekian lama sudah, kopiku selalu teronggok disitu, dengan cangkir dan rasa yang sama

Malam begitu hanyut, dalam kebimbangan,
dan satu per satu semua pergi,
terhempas oleh waktu yang mengantar hari
Dan semua telah berganti rupa,
tak ada lagi seloroh canda,
tak nampak lagi senyum ceria

Tak satupun sehelai ilalang,
yang kutemui, sepanjang hari ini
hanya beberapa pepohonan mangga,
yang terjebak sempitnya bidang tanah

Entahlah,
mungkin aku yang kolot,
membanggakan masa lalu,
dibanding kini

Dan entahlah kemana ku temui lagi,
tak terdengar lagi sajak Khairil Anwar, Rendra
cerita Sanusi Pane, Marah Rusli
semua senyap

Akupun mencari suara Lilis Suryani, P Ramlee
semua senyap

Yang kusadari kini,
hanyalah secangkir kopi,
sambil kudekap erat
nyanyi sunyi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun