Mohon tunggu...
BEM FEM IPB
BEM FEM IPB Mohon Tunggu... Mahasiswa - BEM FEM IPB

Organisasi Mahasiswa IPB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PPK Ormawa BEM FEM IPB University Membuat Lilin dan Sabun dari Minyak Jelantah

28 September 2022   16:34 Diperbarui: 28 September 2022   18:16 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM) IPB University mengadakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dan sabun dari minyak jelantah dalam program Tempat Daur Ulang Limbah (Teduh) di Kantor Desa Cihideung Ilir, Bogor. Program ini merupakan salah satu pojok literasi yang diinisiasi  dalam Program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) BEM FEM dalam mewujudkan desa cerdas, (25/9) di Desa Cihideung Ilir, Bogor.

PPK Ormawa merupakan program pengabdian yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai bentuk penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan guna mewujudkan capaian kompetensi pembelajar abad 21 untuk kesejahteraan masyarakat. 

Teduh merupakan salah satu program literasi yang ditujukan kepada ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Cihideung Ilir dengan melaksanakan kegiatan mendaur ulang minyak jelantah menjadi sabun cuci batang dan cair, serta lilin aromaterapi. Output yang dihasilkan bisa digunakan untuk pemakaian pribadi, masyarakat Cihideung Ilir, hingga penjualan secara online.

Anis Fitriani, perwakilan PPK Ormawa BEM FEM IPB University menyebut, kegiatan Teduh memanfaatkan limbah minyak jelantah dari sisa penggorengan ibu rumah tangga terutama dari ibu PKK dan sisa penggorengan produk olahan lele UMKM Cihil yang menjadi mitra kami. Pemanfaatan minyak jelantah menjadi berbagai macam produk bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah sembarangan yang dapat menyumbat aliran air. Selain itu, penciptaan produk dari minyak jelantah juga bertujuan untuk penambahan nilai pada limbah minyak jelantah, karena hasil produk akan dijual dan dimanfaatkan kembali untuk aktivitas sehari-hari. Hasil penjualan produk juga bisa menambah nilai ekonomi bagi ibu-ibu rumah tangga.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

"Pembuatan lilin aromaterapi dan sabun batang dimulai dengan penyiapan alat dan bahan oleh Tim PPKO, kemudian dilanjutkan dengan penyaringan minyak jelantah. Dalam pembuatan lilin aromaterapi, hasil penyaringan minyak kemudian dimasak dengan api kecil dan setelah suhunya hangat dimasukkan stearin, pewarna, dan minyak aromaterapi. Setelah semua bahan larut dan tercampur, minyak siap dicetak pada gelas kaca kecil yang diberi sumbu. Hasil cetakan diberi hiasan dan ditunggu hingga mengeras kurang lebih 1 sampai 2 jam. Sedangkan dalam pembuatan sabun batang, minyak jelantah hasil penyaringan diberi larutan soda api, pewarna, dan pewangi. Setelah itu semua bahan di-blender hingga mengental, lalu dicetak dan diberi hiasan. Dalam kegiatan tersebut ibu PKK berhasil membuat total 45 buah lilin aromaterapi dan 24 batang sabun," ujar Anis.

 

Ia menambahkan bahwa sangat terkesan melihat antusias Ibu PKK yang sangat semangat dalam proses pembuatan lilin aromaterapi dan sabun batang. Semangat Ibu PKK digambarkan dengan kekompakan antar tim dalam upaya memberikan hasil yang terbaik pada produk lilin aromaterapi yang mereka buat. Antusias Ibu PKK juga dilengkapi dengan  berbagai pertanyaan yang dilontarkan mengenai lilin aromaterapi dan sabun batang dalam proses pembuatan pada tim PPK Ormawa yang mendampingi praktik masing-masing tim.

 

Dihadiri oleh sepuluh ibu PKK, kegiatan ini mendapatkan respon positif. Ibu Wiwiek, selaku perwakilan dari ibu-ibu PKK menyampaikan bahwa selain untuk mengisi waktu luang, pelatihan ini sangat seru dan bermanfaat. Antusiasme dari Ibu-Ibu PKK juga terlihat dari jumlah peserta yang terus meningkat. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun