Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di dalam masyarakat, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka memisahkan diri dari masyarakat. Sebagai anggota masyarakat yang cerdas, mahasiswa mampu berfungsi secara profesional dan relatif dalam masyarakat atau dunia pendidikan. Peran mahasiswa tidak hanya mengikuti kegiatan belajar di ruang kuliah, perpustakaan dan koneksi jaringan yang berkaitan dengan pembelajaran, tetapi langsung terjun ke masyarakat. Mahasiswa bukan hanya sebagai pengamat, tetapi juga dituntut untuk menjadi peserta dalam masyarakat, karena tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa adalah bagian dari masyarakat. Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berdasarkan pengetahuan, tingkat pendidikan, standar yang berlaku di sekitar mereka, dan pola pikir. Salah satu peran mahasiswa yang berguna bagi masyarakat adalah pengabdian kepada masyarakat.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk dari perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya adalah pendidikan, penelitian dan pengabdian. Pengabdian kepada masyarakat adalah penerapan praktis ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya secara langsung kepada masyarakat dengan menggunakan metodologi ilmiah kelembagaan yang berusaha mengembangkan kapasitas masyarakat agar laju pertumbuhan dan pembangunan nasional dipercepat. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengalaman mahasiswa dan meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap lingkungan sosialnya. Mahasiswa dapat terjun langsung ke masyarakat, sehingga diharapkan mendapatkan pengalaman berharga yang tidak didapatkan di kampus. Pengetahuan dapat ditransfer ke masyarakat melalui pengelolaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Mahasiswa dituntut untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan, salah satunya melalui pengabdian kepada masyarakat. Terdapat banyak macam bentuk pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan mahasiswa, tetapi yang paling sering dilakukan adalah bakti sosial. Selain itu juga, pengabdian masyarakat bisa dilakukan dengan pelatihan di masyarakat, kegiatannya dapat berupa pelatihan informal dalam rangka pendidikan berkelanjutan. Jenis program pengabdian masyarakat meliputi pengajaran, lokakarya, kursus, penyuluhan, kampanye, publikasi, proyek, dan demonstrasi seperti pameran. Bentuk yang kedua adalah pelayanan kepada masyarakat, yaitu pemberian pelayanan profesional yang dilakukan oleh perguruan tinggi atau mahasiswa kepada masyarakat yang membutuhkan. Program yang ditawarkan penyuluhan, bimbingan karir, pelayanan olahraga, pembinaan kesadaran lingkungan, pembinaan koperasi, kewirausahaan dan pengembangan sumber daya, pelayanan kepeloporan berupa keahlian khusus, dan lain-lain.
Pada era new normal sekarang, tidak bisa dijadikan alasan  mahasiswa untuk tidak melakukan pengabdian masyarakat. Justru, mahasiswa dapat berperan sebagai perantara antara pemerintah dan masyarakat, yaitu untuk memberikan penyuluhan covid-19, karena masih terdapat beberapa orang di masyarakat yang belum aware terhadap virus covid-19. Sebagai contoh, mahasiswa prodi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada mengadakan pengabdian masyarakat di Desa Wanurejo. Kegiatannya itu berupa penyaluran bantuan APD berupa masker, hand sanitizer, dan lain-lain yang merupakan alat pencegahan penularan covid-19, penyampaian materi mengenai tanaman obat yang diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan tanaman tersebut untuk meningkatkan daya tahan tubuh, melakukan pelatihan pembuatan hand sanitizer sesuai standar WHO, memberikan edukasi terkait pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19.
Pandemi covid-19 tidak bisa dijadikan penghalang mahasiswa untuk melakukan pengabdian masyarakat. Program-program yang dilakukan seperti memberikan penyuluhan, membagikan APD dan lain sebagainya pun sangat bermanfaat bagi masyarakat di wilayah tertentu, karena sebagian dari mereka masih awam dengan pencegahan penularan covid-19. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan taraf kesehatan dan ekonomi masyarakat. Maka dari itu, mahasiswa memang memegang peran penting dalam masyarakat. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu di kelas saja, tetapi kita harus menggunakan ‘title’ kita sebagai mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam masyarakat untuk mendapatkan pengalaman baru dan bisa memanfaatkan ilmu yang kita dapat dengan menerapkannya secara langsung di masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa akan menjadi intelektual muda yang dipikulnya masa depan bangsa ini. Mengembangkan kepribadian dan jati diri seorang pemimpin masa depan membutuhkan proses pembelajaran. Salah satu bidang studinya adalah pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu praktik Tridharma perguruan tinggi. Setiap orang memahami bahwa pengabdian kepada masyarakat merupakan rangkaian kegiatan yang berdampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa harus menjadi penopang untuk pengabdian kepada masyarakat dalam segala kemungkinan dan fasilitas yang tersedia. Dengan kecerdasan, kreativitas dan kepemimpinan yang tinggi, ditambah dengan dukungan fasilitas dan forum yang kompeten di kampus, mahasiswa berperan penting dalam pengabdian kepada masyarakat.
