Mohon tunggu...
Siti Maharani Salsabilla
Siti Maharani Salsabilla Mohon Tunggu... Penulis - English Department Student

Hi, There! welcome to my blog^^ As you can see, I have a slightly long full name, to make it shorter just call me Bella. I'm an English student. I used this blog to fullfil my Creative Writing Practice assignments. I'm still newbie here, so sorry if there are many mistakes in my writing^^ My another blog link: https://ciaobloggers.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Calathea, Tanaman Hias Menjadi Tren Baru yang Menyaingi Popularitas Aglonema di Kalangan Masyarakat pada Masa Pandemi

3 November 2020   21:40 Diperbarui: 6 November 2020   20:28 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merangin, Ciaobloggers.com – Sebuah tren terbaru tanaman hias kini mewabah di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Jambi, Khususnya Merangin.

Di tengah pandemi Corona saat ini, masyarakat seolah-olah menemukan hiburan baru dengan mengoleksi berbagai jenis tanaman seperti Keladi, Aglonema, Anggrek, dan saat ini yang sedang menjadi sebuah tren adalah Calathea.

Calathea yang merupakan salah satu tanaman hias dari hutan hujan Amerika Selatan dan menjadi salah satu tanaman hias daun yang mulai menaiki panggung popularitasnya saat ini. Tanaman hias daun Calathea banyak di minati karena kecantikan ragam bentuk dan warna-warna daunnya.

Akhir-akhir ini Calathea telah banyak banyak dicari oleh kalangan pecinta bunga, salah satu nya adalah  Mardesi warga Btn Griya Bangko Asri Sei Ulak, kota Bangko ini yang mengoleksi Calathea di rumahnya. Rumah yang di tempati Mardesi ini berjejer belasan pot berisi bunga, dan menjadikan rumahnya terlihat asri. Sejak dulu, ibu rumah tangga ini mengaku mencintai dan hobi memelihara bunga. Dari Aglonema, Bromelia, Sansevieria, kaktus dan saat ini yang menjadi bunga favoritnya adalah Calathea.

Ia mengatakan bahwa awal ia mulai memilihara bunga Calathea sejak awal Juni, 2020. Semua berawal ketika ia berkunjung ke salah satu rumah temannya.

“ Awal mula saya mulai tertarik Calathea ini ketika saya berkunjung kerumah teman saya, kemudian saya melihat salah satu bunga dirumahnya ternyata itu Calathea, karena pada saat itu belum musim bunga jadi orang-orang tidak begitu peduli dengan bunga ini, kemudian saya minta lah bunga Calathea dia” ujar dia.

Mardesi menuturkan bahwa alasan ia memilih Calathea ini karena tanaman ini memiliki keunikan tersendiri. Dengan berbagai macam bentuk daun dan warna yang cantik membuat ia memutuskan ingin mengoleksi Calathea. Selain itu, Mardesi juga mengungkapkan memelihara Calathea ini tidak membutuh banyak biaya dan juga tidak perlu perawatan khusus. Sehingga sangat cocok bagi orang-orang yang tidak mau ribet dalam mengurus tanaman.

dokpri
dokpri
“ Calathea ini memiliki keunikan tersendiri, warna daunnya bermacam-macam dengan bentuk yang berbeda-beda pula. Calathea juga tidak perlu perawatan khusus seperti Aglonema, kita hanya perlu menyediakan media tanam seperti pot dan tanah untuk memeliharan bunga ini. Tidak perlu banyak mengeluarkan biaya, jadi cocok untuk kalangan emak-emak yang tidak ingin banyak mengeluarkan uang, hahaha” ungkapnya sambil tertawa.

Sejauh ini Mardesi mengaku ia tidak mengeluarkan biaya apapun untuk membeli bunga ini, karena ketika masih belum menjadi tren Calathea ini tidak banyak peminatnya sehingga orang-orang hanya memberi secara gratis begitu saja ketika diminta. Selama beberapa bulan berburu Calathea kerumah teman-temannya yang memiliki hobi yang sama Mardesi sudah dapat mengumpulkan 10 jenis Calathea dirumahnya.

Menurut Mardesi Calathea ini juga tidak kalah jauh cantiknya dengan Aglonema. Calathea ini sangat cocok bagi orang-orang yang pemalas. Hal ini karenakan Calathea hanya perlu di siram sekali saja dalam sehari. Harga Calathea sendiri pun juga cukup mahal untuk beberapa jenis tertentu. Harganya kisaran mulai dari Rp.50.000 hingga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah. Seperti salah satu bunga yang terkenal mahalnya saat ini yaitu Janda Bolong.

dokpri
dokpri
Tak hanya bisa dijadikan hiasan saja, namun jika tekun dibudidayakan, tanaman ini bisa menghasilkan uang. Mardesi mengatakan semenjak merebaknya ‘demam bunga’ ini banyak sekali orang-orang berlomba-lomba berjualan bunga bahkan ada yang rela masuk ke hutan hanya demi mencari tanaman hias. Tak tanggung-tanggung juga ada pula yang rela mengeluarkan uang ratusan hingga jutaan rupiah hanya demi membeli tanaman hias saat ini.

“Iya, sejauh ini orang-orang mulai berbisnis tanaman hias. Ketika belum musimnya, orang-orang terlihat cuek dengan tanaman hias bahkan tanaman hias ini tidak terurus dan terbuang begitu saja. Tapi, sekarang orang-orang malah rela membeli bunga dengan harga mahal” ujar dia.

Pada saat ini Mardesi sedang fokus merawat bunga-bunganya ini agar bisa berkembang biak dengan baik. Ia berencana jika nanti bunga-bunga nya sudah mulai banyak berkembang biak ia akan menjualnya. Karena pada saat ini saja, orang-orang sudah banyak menawar bunga miliknya, namun bunga miliknya ini masih belum dapat di jual karena ia hanya masih memiliki satu pot saja dari setiap jenisnya.

My another blog link

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun