Mohon tunggu...
Bella NurLaelatul
Bella NurLaelatul Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswi

Artis kidul gunung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Tokoh-tokohnya

7 Mei 2020   19:06 Diperbarui: 7 Mei 2020   19:07 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr.wb
Langsung saja disini saya akan membahas tentang pengertian filsafat pendidikan progresivisme dan tokoh tokoh alirannya

A. Pengertian filsafat pendidikan progresifisme. 

Progresifisme ialah duatu gerakan atau kumpulan yang didirikan pada tahun 1918, aliran ini juga berpendapat bahwa pengetahuan dimasa kini memungkinkan tidak benar dimasa yang akan datang, pendidikan juga harus memfokuskan kepada murid bukan kepada guru ataupun bidangnya, progresifisme memiliki konsep yang didasarkan oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu memiliki kemampuan yang sangat wajar dan dapat mengatasi masalah yang bersifat menekan ataupun mengancam adanya manusia itu sendiri.

B. Tokoh tokoh dari filsafat pendidikan progresifisme
a. Yang pertama William Jams seorang psikolog dan seorang filusuf yang sangat terkenal dan berpengaruh pada wilayah Eropa, Amerika  William Jams sangat pandai berpidato dalam bidang filsafat dan juga terkenal dalam pendirian filsafat pragmatisme. Beliau meyakinkan bahwa fungsi otak ataupun fikiran dapat dipelajari dari pengetahuan alam. Beliau  sangat menolong dalam ilmu jiwa.

b. John Deway ialah seorang profesor terkenal di universitas Columbia, Amerika. Beliau mengatakan bahwa sekolah ialah progresisme yang lebih menekankan peserta didik dan minat dari mata pelajaran itu sendiri. Progresifisme juga menyiapkan anak masa kini dari masa depan yang masih belum jelas.

c. Hans Vaihinger beliau berpandangan bahwa tahu itu memiliki arti praktis, persesuaian dengan objeknya tidak dibuktikan ukuran bagi berfikir ialah hanya dalam bahasa Yunani pragma. Dengan objeknya tidak dibuktikan.

Sekian penjelasan yang saya tuliskan semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca artikel yang saya buat. Jika ada salah kata maupun penulisan saya sebagai penulis memohon maaf yang sebesar besarnya
Wassalamu'alaikum wr.wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun