Mohon tunggu...
Bella Umro Isyah
Bella Umro Isyah Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswi di IAIN Jember Prodi PGMI D2 '19'

_Ilmu Tidak Akan di Dapat Kecuali dengan Bersabar atas Kesulitan_ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا 😊 ..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Filsafat Pendidikan (Aliran Esensialisme dan Para Tokohnya)

9 Mei 2020   20:25 Diperbarui: 9 Mei 2020   20:40 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum wr.wb.

Gmn puasanya lancar??? Semoga aja iya wkwkkw...,okey kita next ke pembahasan :)

Aliran Essensialisme : secara harfiah, essensialisme berasal dari bahasa inggris "essential" artinya inti/pokok dari sesuatu, dan "isme" bermakna aliran. Essensialisme merupakan pendidikan yang dilandaskan pada nilai-nilai kebudayaan yang sudah ada saat peradaban umat manusia. Maka dari itu essensialisme sendiri beranggapan bahwasannya, pendidikan itu harus berpijak kepada nilai-nilai yang mempunyai kejelasan dan tahan lama sehingga memberikan kestabilan serta arah yang jelas. Aliran ini muncul dan berkembang yakni pada zaman Renaissance. Essensialisme terlahir dari dua sumber filsafat yaitu aliran idealisme dan realisme.

Tokoh Pemikiran Essensialisme

1. William C. Bagley

Lahir di Detroit, Amerika Serikat pada 15 maret 1874. Ia adalah seorang pendidik dan editor Amerika, lulus pada tahun 1985 dari Michigan State Agricultural College, yang sekarang ini disebut dengan Michigan State University. Sebagai juara essensialisme pendidikan, Bagley dikenal dengan menyatakan "mencengkeram minat yang bertahan lama sesekali tumbuh dari usaha pembelajaran awal yang tidak menarik maupun menarik".

Kemudian pada tahun 1938 Bagley beserta rekan-rekanya (Thomas Briggs, Frederick Breed, and Isac L. Kandell) membuat sebuah lembaga yang disebut dengan "The Esensialist Commite for the Advancement of American Education". Mereka semua mempunyai kemiripan pemikiran tentang pendidikan sangat kritis pada praktek pendidikan progresif. Bagley dan rekan-rekannya beranggapan bahwasannya pergerakan progresif sudah merusak standar-standar intelektual, dan moral diantara kaum muda.

Sekian, Barakallah ...

Wassalamualaikum wr.wb.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun