Mohon tunggu...
Bella yunitamara
Bella yunitamara Mohon Tunggu... Lainnya - Nama pribadi penulis

Penulis dadakan atas izin Allah SWT.. Semoga bermanfaat..

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Online Berorientasi Kemampuan Berpikir Kreatif untuk Generasi Muda

15 November 2021   22:07 Diperbarui: 15 November 2021   22:19 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran offline di TK

Sejak adanya pandemi yang disebabkan oleh virus Corona akhir tahun 2019 yang ditemukan pertama kali di Wuhan, Cina (Shi, et al., 2020) Sampai akhirnya virus tersebut penyebaran hingga seluruh dunia khususnya Indonesia. Melihat dampak penyebaran yang cepat meluas dari berbagai kalangan yang disebabkan adanya virus ini, maka Kemendikbud (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) mengeluarkan surat edaran guna mencegah penyebaran virus Corona ini. Di dalam surat edaran tersebut, Kemendikbud menginstruksikan kepada seluruh civitas kependidikan di Indonesia untuk melakukan pembelajaran secara Online (Daring) di rumah masing-masing.

Menyikapi adanya pandemi, Indonesia secara spontan melaksanakan pembelajaran dari rumah, bekerja dari rumah, sampai beribadah di rumah agar menekan adannya penularan virus ini. Situasi ini tentunya membutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat agar dapat mendorong tujuan penekanan penyebaran virus Corona. Kepemimpinan yang solutif juga sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini yang akan menjadi tuntutan abad 21 (Mihardja & Rukman, 2018). Pembelajaran yang menyenangkan tentunya akan membuat siswa dapat berfikir lebih kreatif yang tentunya akan membuat masalah yang di alaminya dapat dengan mudah di selesaikan. Tanda-tanda berfikir kreatif siswa meliputi tiga hal, yaitu kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan (Adiba, 2015).

Pada tulisan ini penulis akan menekankan ketiganya dalam menghadapi pembelajaran online untuk mendukung arahan pemerintah untuk mengadakan pembelajaran di rumah dikarenakan saat ini dunia khususnya Indonesia sedang menghadapai pandemi yang membuat aktivitas di luar rumah di batasi untuk menekan penularan virus corona ini. Hal ini juga dilakukan penulis untuk mendukung penekanan sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya yang dilakukan untuk menghadapi era society 5.0. Pendidikan yang baik dengan media yang berorientasi pada kemampuan berfikir kreatif tentunya tidak dapat dinafikan untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia sebagai implementasi era society 5.0.

ISI

Saat ini masyarakat dunia telah menghadapi era baru, di mana globalisasi dan evolusi terjadi begitu cepat dengan teknologi digital, ditandai dengan Internet of things (IoT), kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), dan robotika yang membawa perubahan yang signifikan pada masyarakat dunia. hal ini tentunya menyebabkan keberagaman lingkungan dan nilai-nilai masyarakat yang semakin kompleks. (Fukuyama, M, 2019).

Era society 5.0 menjadi tantangan baru bagi Indonesia. Pemerintah jepang telah mencetuskan pertama kali dengan berlandaskan manusia sebagai pusat masyarakat (human-centered) dan berbasis teknologi (technologi). Pada era ini manusia memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Dimana manusia berperan dalam mentransformasikan data besar menjadi suatu kearifan baru yang akhirnya akan meningkatkan kemampuan manusia dalam membuka peluang-peluang bagi kemanusiaan dengan tujuan kehidupan yang lebih bermakna (Ramadhan, P, W, Dinna, R, A. 2019).

Maka, Pendidikan menjadi unsur penting dalam meningkatkan sumber daya manusia guna ketercapaian Megatron dunia tahun 2045 yang di tandai dengan beberapa faktor yaitu adanya demografi dunia, urbansi global, perdagangan internasional, keuangan global, kelas pendapatan menengah, persaingan sumber daya alam, perubahan iklim, kemajuan teknologi, perubahan geopolitik, dan perubahan geoekonomi (Suhardi, 2017). Dengan adanya berbagai pengaruh globalisasi dari berbagai arah yang kini menguasai setiap lini kehidupan maka pendidikan menjadi salah satu pondasi untuk menghadapi dampak kehidupan akibat adanya globalisasi tersebut.

Mengahadapi hal tersebut, maka diperlukan kesadaran bahwa setiap siswa memiliki kelebihannya masing-masing. Sehingga dalam mendukung potensi siswa dalam berbagai aspek kelebihannya, maka diperlukan peran pendidik yang merupakan obyek sekaligus subyek pendidikan yang harus mampu mengembangkan potensi dari masing-masing siswa. Dalam hal ini, pendidik perlu diberikan pemahaman tentang beberapa ciri-ciri umum dari siswa. Seperti yang disebutkan oleh Secara umum siswa memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

1.      Pertama, siswa sedang dalam keadaan yang sadar atau berdaya, hal ini artinya siswa memiliki keinginan untuk memberdayakan kemampuan, kemauan, dan potensi dalam dirinya.

2.      Kedua, siswa memiliki keinginan untuk berkembang dan tumbuh menjadi dewasa sesuai dengan umurnya.

3.      Ketiga, setiap siswa memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Keempat, siswa melakukan perjalanan hidupnya dengan lingkungan disekitarnya yang tentunya dengan kemampuan dasar yang dimiliki oleh setiap individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun