Mohon tunggu...
belind hapsari
belind hapsari Mohon Tunggu... -

belindch adalah belinda c hapsari..lebih senang dipanggil belind..beraktivitas sebagai mahasiswa..status masih hidup dari orangtua..suka menyanyi, mengkhayal, membaca, dan menuliskan apa saja..ingin menjumpa mimpi di AGUSTUS 2011

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Oral Medicine Seperti Bermain Game: Tebak Siapa "Pelakunya"

19 September 2010   00:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:08 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

pagi ini,

minggu pagi yang lumayan mendung, saya masih (berusaha) berkutat dengan tugas diskusi kuliah oral medicine, atau istilah kedokterangigiindonesia-nya adalah ilmu penyakit mulut. kuliah ini sebenarnya mengasyikkan..yaitu sekelompok mahasiswa akan mendapatkan skenario kasus yang menggambarkan kondisi seorang pasien..dari skenario tersebut mahasiswa harus bisa menganalisis dan akhirnya mendiagnosis penyakit yang diderita oleh pasien dalam skenario.

kegiatan ini benar2 seperti game "tebak siapa pelakunya".. kami harus bisa menghubungkan "bukti2 medis" yang ada sebelum akhirnya mendapatkan suatu diagnosis kerja..tapi tapi tapi..ternyata tidak semudah itu kawan..yang namanya skenario itu bisa sangat memusingkan..apalagi jika data-data yang dinyatakan tidak lengkap, saling mematahkan bukti yang lain, ataupun kurang jelas..sebalnya lagi karena ini hanyalah skenario, kami jelas tidak dapat melakukan anamnesa (tanya jawab) langsung dengan pasien, tidak dapat melihat pasien secara langsung ataupun melakukan pemeriksaan2 yang lain..seperti misalnya kasus yang kali ini kami hadapi..

Seorang pria 38 tahun dirujuk ke klinik OM karena adanya ulkus yang meninggi pada ujung ventrral lidah sisi kiri, tenderness dan dikelilingi area eritematous yang muncul sekitar 3 minggu yang lalu disertai rasa sakit namun tidak dijumpai lesi pada kulit. Tidak demam , menggigil , mual muntah kelelahan atau penurunan berat badan .Dia memiliki riwayat hipertensi, asma , tonsilektomi, danadenoidektomi serta dermatitis di masa lalu. Dia seorang homoseksual , peminum alkohol , tidak merokok, dan tidak konsumsi obat-obatan terlarang. Dia melaporkan tidak ada gejala lain , kecuali terdapat luka pada kakinya beberapa minggu sebelumnya. 3 bulan sebelumnya hasil tes skrining HIV negatif. Pada pemeriksaan klinis menunjukkan limfadenopati submandibula dan regio servikal anterior. Hasil pemeriksaan punch biopsi menunjukkan infiltrasi sel mononuklear yang meluas dari perbatasan submukosa –mukosa hingga otot skeletal . Terdapat juga sel histiosit , limfosit , sel plasma dan sedikit tampak neutrofil dan eosinfil dan beberapa granuloma dengan histiosit,limfosit dan sel plasma. Hasil pemeriksaan luka pada kaki menunjukkan adanya staphylococcus aureus sensitif methicilin dan negatif terhadap herpes simpleks virus,,,


sungguuuh..hasil diskusi kami tidak memuaskan karena beberapa data merujuk pada suatu penyakit tertentu tapi data yang lain justru bertentangan..hal ini sempat membuat saya merasa pusing dan mual karena selama diskusi saya memelototi dengan teliti referensi2 yang saya miliki..

hahaha..bikin gemas!!!

seandainya saja si pasien ada di situ kan bisa ditanya2 lagi..atau seandainya ada clue tambahan lagi..

jadi begitulah saudara2..mengapa mendiagnosis suatu penyakit itu bukanlah hal yang mudah..karena kadang masing2 penyakit memiliki ciri khas tertentu..namun seringnya penyakit yang satu dengan yang lain ciri khasnya hampir sama..hahaha..belum lagi dengan perkembangan jaman tampaknya "peradaban" penyakit pun ikut berkembang..bermutasi jadi penyakit2 baru..

tidak mudah betul..tapi mungkin ini karena saya dan kawan2 belum banyak pengalaman..

jadi, sebagai masyarakat yang cerdas, jika suatu saat terkena suatu penyakit dan dokter memberikan suatu diagnosa pada pemeriksaan pertama namun beda lagi diagnosanya pada pemeriksaan kedua, jangan heran ya..karena memang mungkin beberapa penyakit memiliki gejala awal yang sama namun berbeda pada perkembangan selanjutnya..

jangan sebentar2 membodoh2kan dokter, jangan sebentar2 menyalah2kan dokter..dokter (dan kita semua) tidak ada yang bodoh..hanya mungkin kurang uptodate saja..dan dokter juga bisa salah..kan manusia biasa..hahaha..

sungguh jadi dokter itu dilematik..apalagi kalau sudah menghadapi kasus yang pelik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun