Mohon tunggu...
Belarminus Budiarto
Belarminus Budiarto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gemeinschalft dan GesselSchaft: Teori Ferdinand Toonies tentang Kehidupan Bermasyarakat

23 April 2021   13:00 Diperbarui: 23 April 2021   13:10 2944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Pengantar

Berdasarkan apa yang apa yang telah dipelajari dalam ilmu sosiologi, saya menemukan bahwa setiap para sosiolog memiliki kekhasan masing-masing dalam bersosiologi. Kekhasan ini nampak dalam karya, seperti tulisan-tulisan baik melalui buku, majalah, artikel dan lain sebagainya. Pandangan, bentuk, isi pengetahuan tentang masyarakat juga tentu sangat berbeda. Ada yang menggunakan pendekatan-pendekatan, kriteria, hubungan-hubungan berdasarkan kapasitas yang dimilki setiap sosiolog. Dalam ilmu pengetahuan sosiologi ada begitu banyak tokoh sosisolog terkenal seperti Auguste Comte, Emile Durkheim, Karl Marx, Max Weber, Harriet Martineau dan berbagai tokoh sosiolog lainnya. Karena teori-teori para sosiolog ini sudah seringkali dibahas baik dalam pendidikan tingkat SD, SMP, SMA maupun sampai pada Perguruan Tinggi, maka dalam mtulisan sederhana ini saya mengambil salah satu teori dari tokoh sosiolog terkenal di era modern yakni Ferdinand Toonies.

Ferdinand Toonies memperkenalkan teori bentuk kehidupan sosial dalam masyarakat. Teori ini dibaginya dalam dua bentuk yakni: gemeinschaft dan geselschaft. Barangkali dua kata ini sangat asing di telinga kita semua. Nah, agar para pembaca memahami dan menemukan jawabannya, saya  akan menguraikan jawabannya dalam bagian isi tulisan ini. Apa fungsi kehidupan sosial masyarakat ini dibaginya ke dalam dua bentuk? Toonies menampilkan kedua bentuk kehidupan sosial masyarakat ini sebagai kriteria untuk menganalisis dan mengenal setiap aspek dari masyarakat. Kedua bentuk kehidupan ini merupakan hasil pengetahuannya tentang masyarakat berdasarkan apa yang dilihatnya. 

Penjelasannya yang begitu terperinci mengenai kedua bentuk kehidupan masyarakat menjadikan ia sebagai salah satu sosiolog terkenal di era modern. Selain ia dikenal karena teorinya tentang bentuk kehidupan sosial dalam masyarakat, ia juga dikenal karena pengetahuannya yang begitu luas tentang masyarakat  dalam karya-karyanya yang lain. Karya-karyanya membantu setiap orang dalam bersosiologi. Oleh karena itu, melalui tulisan sederhana ini saya akan mengantar para pembaca untuk mengenal dan memahami lebih dalam tentang teori Ferdinand  dalam pembahasan selanjutnya. Tetapi sebelumnya saya akan menguraikan terlebih dahulu tentang riwayat hidup sosiolog ini.

2. Biografi Singkat Ferdinand Toonies

Ferdinand Toonies dilahirkan di Oldenworth, Schleswig, 26 Juli 1855. Ia berasal dari keluarga yang pada umumnya adalah pesepak bola. Hanya Ferdinand yang tidak berminat di dunia sepak bola.  Ia kuliah di Universitas Tubingen di Husum, dan tahun 1877 menerima gelar doctor sastra klasik. Tahun 1881 memulai karirnya sebagai dosen di Universitas Kiel. Kemudian ia tertarik mempelajari filsafat, sejarah, psikologi, ekonomi, dan sosiologi. Ia adalah seorang ahli  sosiologi berbangsa Jerman, guru besar di Universitas Kiel (1909-1933). Dalam bukunya berjudul Gemenischaft und gesellschaft (tahun 1887) ia memisahkan dua dasar pengertian bentuk kehidupan manusia yang berbeda. Tulisannya kemudian diedit dan dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris menjadi community and society (1957) oleh Charles P. Loomis, Karynya yang lain yang berupa esai-esai tentang sosiologi terdapat di dalam bukunya Einfuhrung in die soziologie (An Introduction to Sociology). Ia melatarbelakangi berdirinya Genman sociologikal Association (1909, bersama dengan George Simmel, Max Webber, Wemer Sombart, dan lainnya). Diakhir usianya Toonies adalah seorang yang aktif menentang gerakan NAZI di Jerman. Ia meninggal pada tahun 1963.[1]

 3. Ferdinand Toonies: Teori Bentuk Kehidupan Sosial di Masyarakat ( Gemeinschaft dan Gessellschaft) dan Relevansinya dengan Realitas Masyarakat Sekarang

 3.1. Arti Gemeinschaft

 Sebelum membahas lebih lanjut tentang hal ini, penulis akan memperkenalkan apa yang dimaksudkan dengan gemeinschaft sesuai dengan apa yang penulis mengerti dari buku yang penulis baca. Gemeinschaft berasal dari kata bahasa Jerman yang berarti pagubayan, komunitas dalam bahasa Indonesia, dan community dalam bahasa Inggris.

 Tonnies mempergunakan kedua bentuk kehidupan sosial tadi sebagai kriteria untuk menganalisis setiap aspek dari masyarakat. Menurut Tonnies, di dalam setiap masyarakat selalu dapat dijumpai salah satu diantara tiga bentuk Gemeinschaft, yaitu; Gemeinschaft karena ikatan darah, contoh; keluarga kelompok kekerabatan. Gemeinschaft karena tempat, contoh; rukun tetangga, rukun warga, arisan. Gemeinschaft karena jiwa, fikiran, rasa kekerabatan, terdiri dari orang-orang yang mempunyai jiwa, fikiran, rasa kekerabatan yang sama, seperti persahabatan. Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungannya adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang juga bersifat nyata dan organis sebagaimana dapat diumpamakan pada peralatan hidup tubuh manusia atau hewan. Bentuk Gemeinschaft terutama dapat dijumpai dala keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga dan sebagainya.[2] 

 Dalam bentuk Gemeinschaft ini Toonies melihat bahwa masyarakat hidup dengan adanya interaksi sosial dengan sesamanya dengan berlandaskan hidup dalam persatuan dan mengutamakan hidup di bawah rasa cinta dan dan rasa kesatuan batin. Persatuan inilah yang membentuk relasi yang kuat antar warga masyarakat. Artinya warga masyarakat tidak hidup secara individual, melainkan berinteraksi, berkontak sosial satu dengan yang lainnya. Dalam persatuan ini masyarakat hidup secara terbuka, saling mendengarkan, dan menyingkirkan sikap prasangka buruk terhadap sesamanya. Segala kepentingan yang berkaitan dengan masyrakat tidak lagi dipandang sebagai kepentingan pribadi melainkan kepentingan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun