Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Otak Encer

24 Januari 2023   12:18 Diperbarui: 24 Januari 2023   12:29 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Otak encer.  Pintar. Encer, cair, mengalir. Senang kalau anak otak encer. Encer atau tidak, penilaian manusia. Setiap manusia itu punya otak encer. Encer artinya mampu mencari dan mendapat jalan untuk kelangsungan hidup. Orang yang dilihat sebagai orang gila pun otaknya encer. Dia bisa hidup dan tetap hidup karena otaknya encer. Otak encer itu ada tingkat-tingkatnya. Tapi yang namanya otak, setiap pribadi manusia itu otaknya encer. Ini dipahami berdasarkan Pencipta manusia, TUHAN. Tidak mungkin manusia diciptakan dengan otak tidak encer dan hidup kesasar di dunia ini.

Dalam diri manusia ada NAFSU untuk memperoleh segala kemungkinan supaya hidup penuh semarak dari saat ke saat. Ini membutuhkan otak yang encer. Hanya otak encer yang mengatur NALAR untuk belajar dari pengalaman dan memperoleh pengetahuan baru supaya hidup semakin hari semakin mekar ibarat kembang di padang subur. Manusia ada NALURI untuk kenal-mengenal antara satu sama lain supaya sama-sama hidup dan sama-sama ceria. Ini hanya mungkin kalau otak itu encer. Hasil dari otak encer itulah manusia mengalami ketenteraman dalam NURANI. Empat unsur dalam diri manusia ini, NAFSU yang mendorong, NALAR yang mencerahkan,  NALURI yang menggembirakan, membuat manusia mengalami kedamaian dalam NURANI sebagai tujuan hidup dari hari ke hari. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Otak encer itu hadiah langsung dari Pencipta. Tiap orang otaknya encer. Encer semakin encer melalui pendidikan dan pelatihan sesuai bakat dan minat tiap orang. Pengembangan otak untuk semakin encer adalah kewajiban dari setiap orang dan itu menjadi hak yang tidak boleh diganggu-gugat oleh siapa pun. Hidup kita manusia ini entah dalam keluarga atau masyarakat luas menjadi indah dan penuh keceriaan karena otak-otak encer menyumbangkan serpihan keindahan pada setiap sisi hidup di dunia ini. 

Menghambat encernya otak atau menyalah-arahkan hasil encernya otak adalah ulah salah dari manusia yang salah olah aliran encernya otak. Pencipta kita, TUHAN, senang dan puas karena tujuan Ciptaan-Nya tercapai lewat pengembangan dan pemanfaatan otak yang encer oleh setiap manusia selama diberi kesempatan untuk menata diri dan alam sekitar lewat kegiatan otak-otak yang encer.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun