Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tepat Waktu

22 September 2022   10:38 Diperbarui: 22 September 2022   10:48 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tepat waktu. Ini dua hal yang berbeda. Tepat dan waktu. Tepat itu bisa sasaran, jawaban, dugaan. Waktu itu saat ke saat yang sedang kita lalui.  Tepat waktu berarti saat yang kita lalui sesuai dengan yang kita inginkan atau janjikan. Di sini ada satu hal yang perlu didalami secara filosofis. 

Tepat waktu itu keputusan saya? Waktu ada dan aku ada dalam waktu. Waktu tidak bergantung pada saya. Sayalah yang bergantung pada waktu. Tepat waktu itu rencana yang diharapkan terlaksana. Dua sisi disatukan, rencana dan kejadian. Bisa terjadi, tepat waktu atau tidak tepat waktu. 

Seorang Ibu melahirkan sesudah sembilan bulan sepuluh hari mengandung. Tepat waktu. Kalau sebelum itu atau sesudah itu, dikatakan tidak tepat waktu. Tepat waktu atau tidak itu kesepakatan, bukan ketentuan. 

Kita ada Nafsu untuk tepat waktu. Nalar kita bekerja untuk atur supaya tepat waktu. Ada Naluri untuk tepat waktu sesuai rencana dan janji pada diri dan sesama. 

Ada Nurani untuk memperoleh ketenangan kalau rencana terlaksana tepat waktu. Kerjasama empat unsur dalam diri kita ini yang menghendaki adanya istilah tepat waktu. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Segala peristiwa hidup ini tepat waktu. Tidak ada yang tidak tepat waktu. Hanya penilaian kitalah yang menyatakan satu kejadian itu tepat waktu atau tidak tepat waktu. Kelahiran pun tepat waktu untuk ibu yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan. Akhir hidup kita pun tepat waktu kapan pun itu terjadi. 

Waktu itu rentangan titian. Ujung-ujungnya tidak dipegang oleh kita. Sampai di mana kita tegak, itulah namanya tepat waktu saat berdiri itu. Ternyata rentang waktu dan arus waktu  itu ada di luar kuasa kita. 

Kalau demikian, dalam kuasa siapa? TUHAN. Dari pihak kita, syukur dan syukur setiap saat. Karena setiap saat itu tepat waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun