Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Nafsu (Presidensi G20, Bank Indonesia)

30 Juli 2022   20:06 Diperbarui: 30 Juli 2022   20:07 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Nafsu. Dorongan dalam diri manusia adalah Nafsu yang berkaitan langsung dengan benda-benda sekitar. Itulah Nafsu dalam arti yang sebenarnya..  Dorongan untuk kontak fisik dengan sesama manusia juga termasuk dalam peran unsur Nafsu dalam diri manusia. Nafsu itu baik sejauh diarahkan untuk hal yang baik. Gagasan terbentuknya kelompok 'G20' yang tahun  2022 ini akan bertemu di Indonesia termasuk hasil nyata dari Nafsu. Nafsu itu unsur dalam diri manusia yang erat kaitannya dengan Nalar, Naluri dan Nurani. (4N, Kwadran Bele, 2011). 

Nafsu untuk bertemu itu baik sekali sejauh motivasinya murni, bertemu untuk berbicara, bersepakat untuk buat hal-hal yang baik, benar dan berguna bagi kehidupan manusia. Nafsu yang positif itu terwujud dalam pemikiran yang jernih (Nalar), pergaulan yang sehat (Naluri) dan tindakan penuh kasih dan sayang (Nurani).

Bumi ini dihuni, ditata dan dinikmati karena ada Nafsu dalam diri manusia. Pertanian, Peternakan, Perikanan adalah kegiatan nyata dari dorongan Nafsu. Pertanian yang baik itu tidak merambah hutan sesuka-hati. Pertanian yang sehat itu tidak menggunakan pupuk buatan  dari bahan kimia yang merusak lingkungan sekitar. Peternakan yang baik itu membiakkan ternak secara tepat tanpa penggemukan secara paksa dengan pemberian makanan kimia. Perikanan yang tepat itu menangkap ikan dan binatang laut tanpa merusak biota laut. Semua kegiatan ini hasil Nafsu dalam diri manusia. Nafsu yang tidak terkendali tampak dalam keserakahan manusia yang merusak tanah, laut dan udara dengan pengotoran yang membahayakan. Usaha tambang apa pun termasuk dalam dorongan Nafsu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kalau pertambangan tidak terkendali, maka kita gali lubang untuk diri sendiri.

Pencegahan keserakahan Nafsu tak terkendali inilah yang harus menjadi bahan pembicaraan dalam pertemuan 'G20'. Bumi ini ada unuk manusia. Bumi tidak boleh dikuras secara kasar dengan Nafsu yang tak terkontrol. Penggarapan tanah secara liar, pengotoran laut, pencemaran udara termasuk dalam pelampiasan Nafsu manusia yang tidak memakai Nalar yang benar, melawan Naluri untuk hidup bersama sesama dengan tenang, menodai Nurani dengan tindakan melawan kasih pada sesama dan sembah bakti pada TUHAN.

Pertemuan 'G20' adalah  hasil dorongan Nafsu yang sehat. Dalam pertemuan akbar ini diharapkan Nafsu para anggota 'G20' untuk mengelola alam diserasikan dengan moral, santun hidup bersama memelihara alam ciptaan TUHAN. Para  anggota 'G20' menjadi teladan bagi seluruh penduduk dunia dalam cara menyalurkan Nafsu secara terkendali, terukur dan teratur. Itulah yang diidamkan oleh kita semua manusia dan diberkati oleh TUHAN SANG PEMILIK alam semesta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun