Langsung. Sinar matahari langsung ke bumi. Pandangan mata langsung ke sasaran. Telinga langsung mendengar bunyi. Semua itu tidak berkelok-kelok. Dari sumber ke penerima. Dari awal ke akhir. Langsung. Tidak ada penghalang.
Nafsu kita mau hapus dahaga. Langsung cari air. Nalar kita pikir minum. Langsung bayangkan sejuknya air. Naluri kita mencari air. Entah sendiri atau bersama teman dapat air. Nurani kita menjadi sejuk dan nyaman sesudah minum air. Â (4N, Kwadran Bele, 2011).
Langsung. Mengingini, memahami, mencicipi, menyukuri adalah kesatuan gerak langsung dari diri pribadi ke arah sasaran di luar diri.
Langsung. Tidak ada penghalang  atau yang menghalangi. Hidup ini sering terasa sulit dan susah karena tidak langsung ke tujuan.
Langsung. Ada niat untuk langsung berbuat baik tapi mssih banyak pertimbangan. Dari tujuan yang baik menjadi tidak nsik.Â
TUHAN sudah buat rel untuk berjalan mulus, langsung ke tujuan yaitu kebahagiaan. Aneh, kita rusakkan rel itu atau keluar dari rel. Salah siapa? Disuruh langsung tapi masih singgah di sana-sini dan buat rel sendiri yang tidak langsung ke tujian akhir hidup setiap kita. Tujuan akhir itu di mana? Itu, semua yang baik dalam DIRI YANG MAHA BAIK.