Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Langsung (2)

8 Mei 2022   15:37 Diperbarui: 8 Mei 2022   15:42 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Langsung. Tidak langsung. Boleh dan bisa. Menghadap Presiden. Tidak langsung. Lewat berbagai cara dan jalur. Syukur kalau bisa bertemu. Kalau mau bertemu Paus di Vatikan, wah, tidak gampang. Ini bertemu manusia. Presiden dan Paus itu juga manusia. Tapi untuk bertemu langsung, sulit di atas sulit. Yakin atau tidak? Bertemu PENCIPTA, TUHAN, bisa langsung. Sekarang sementara saya ketik artikel untuk Kompasiana ini, saya langsung bertemu dengan TUHAN. Dengan ingat TUHAN, langsung bertemu TUHAN. Kita semua, tiap-tiap orang, saya, anda, dia, kita, langsung bertemu dengan TUHAN. Ini benar. Tidak perlu lewat  agama, pemimpin atau tokoh agama. 

Kalau langsung, berarti,  agama, pemimpin agama  dan tokoh agama tidak perlu? Lewat saja?

Langsung.  Langsung bertemu TUHAN karena memang kita manusia ini dalam TUHAN, bersama TUHAN.  Sebaliknya, TUHAN ada dalam diri kita, bersama kita. Jadi langsung saja. Doa itu salah satu cara langsung bertemu TUHAN. Tapi bagaimana cara berdoa? Inilah yang perlu adanya agama dan pemimpin agama, tokoh agama. Kita diajar, dituntun oleh tokoh agama, pemimpin agama dalam agama untuk berdoa secara baik dan benar. Tempat doa, waktu berdoa, cara berdoa, diatur dalam agama oleh pemimpin agama. Jadi agama dan pemimpin agama itu perlu.

Langsung. Nafsu kita untuk bertemu langsung dengan TUHAN itu ada dan terjadi. Nalar kita memahami cara dan bentuk bertemu secara langsung dengan TUHAN. Nurani kita terus bergejolak untuk langsung bertemu TUHAN. Dan itu benar. TUHAN nyatakan DIRI kepada kita dalam berbagai cara. Jadi langsung saja. Nurani kita tidak tenang kalau belum bertemu langsung dengan TUHAN. Nafsu, Nalar, Naluri, Nurani diciptakan oleh TUHAN sebagai empat faktor yang terpadu dalam diri kita manusia untuk bertemu langsung dengan TUHAN. Itulah hidup. (4N, Kwadran Bele, 2011). Langsung. Tidak langsung itu bertemu dengan TUHAN terjadi lewat kekaguman kita pada alam ciptaanNya, lewat sesama manusia insan ciptaan TUHAN, lewat agama, lewat pimpinan agama, tokoh agama. 

Langsung. Langsung bertemu TUHAN. Jangan berhenti di agama, pemimpin agama, tokoh agama. Semua yang baik dan benar langsung dari TUHAN untuk kita manusia supaya kita manusia langsung ke TUHAN. Pemimpin agama, tokoh agama, siapa pun saja yang hidup di dunia ini termasuk Presiden, Paus,  ada untuk sama-sama langsung berjumpa TUHAN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun