Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Langsung (1)

7 Mei 2022   10:12 Diperbarui: 7 Mei 2022   10:20 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Langsung. Melangsungkan. Berlangsung. Kelangsungan. Hidup ini kelangsungan dari hidup menuju hidup. Yang melangsungkan hidup itu kita manusia ini dalam penyelenggaraan Ilahi, TUHAN, PEMILIK kehidupan. Hidup tidak mungkin berlangsung di luar DIA. Hidup itu dari DIA, oleh DIA, dalam DIA, menuju DIA. Ini salah satu cara berfilsafat yang benar, bertolak dari DIA ke yang kita-kita ini. Bisa juga bertolak dari kita ke DIA. Tapi tidak boleh berhenti pada kita saja atau DIA saja dan berbangga bahwa sudah berfilsafat. Tidak benar dan tidak boleh. Berpikir tentang kebenaran itu harus bersumber pada sumber Kebenaran yaitu DIA, Yang Maha-benar, DIA, TUHAN.

Langsung ke tujuan. Jangan belok-belok. Kita manusia ini ada Nafsu untuk langsung mendapat hasil, langsung menikmati. Itu baik dan benar, sejauh caranya benar dan baik. Kita ada Nalar untuk memecahkan setiap persoalan. Langsung cari jalan untuk keluar dari himpitan masalah menuju kebebasan. Naluri kita ada untuk membantu dan dibantu oleh sesama agar berjalan langsung ke perjumpaan yang benar dan baik dengan sesama. Tetap pendirian dalam simpang-siurnya bujuk-rayu untuk tetap langsung berpegang pada sesama yang baik menuju ke Yang Mahabaik. Kita ada Nurani untuk timbang semua kelangsungan hidup kita agar tetap berlangsung tanpa henti, tanpa cela. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Melangsungkan hidup itu tugas kita di dunia ini. Menghentikan atau merusak hidup dalam bentuk apa pun, masuk dalam kategori kejahatan. Hidup kita ditunjang oleh hidup yang lain dalam hewan dan tumbuhan. Kita bersama hewan dan tumbuhan berpijak pada alam tanpa nyawa seperti batu, udara, api dan air. Hidup berlangsung dalam keterpaduan semua unsur ini. Batu disingkirkan dari tempatnya tanpa perhitungan akan terjadi longsor atau malapetaka yang lain dan merembes ke kerusakan yang lain. Ini tindakan merongrong keberlangsungan hidup. Hidup kita manusia sendiri berlangsung tidak aman dan nyaman karena kita merusak salah satu sendi hidup di alam ini.

Langsung ke tujuan. Itulah TUHAN. Kita buat baik, benar, bagus apa saja, merupakan tugas melangsungkan hidup ini dengan baik, benar dan bagus. Jangan singgah-singgah dan serong-serong. Langsung. Boros waktu dan tenaga dengan singgah sini singgah sana. Langsung ke TUHAN. Setiap tindakan yang baik, benar dan bagus itulah yang namanya langsung ke tujuan, TUHAN. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun