Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat dari Sudut Filsafat (42)

27 Oktober 2021   08:22 Diperbarui: 27 Oktober 2021   08:25 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Buat. Perbuatan. Pembuat. Buatan. Namanya manusia, harus buat apa-apa. Tidak ada satu manusia pun yang tidak buat apa-apa. Bayi menangis. Menangis itu perbuatan. Tangisan itu hasil menangis. Pembuat tangisan itu bayi. Ternyata bayi menangis karena kehausan. Minta susu. Mamanya mendekap si bayi dan bayi menetek. Mama pembuat yang membuat bayi berhenti menangis. 

Hasil perbuatan bayi minta minum susu dan mama memberikan susu membuahkan hasil, bayi berhenti menangis dan mama merasa tenang karena tidak terganggu lagi dengan tangisan bayi. Ada susu asli dari mama, ada susu buatan. Itu juga hasil manusia yang buat apa-apa sebagai susu buatan untuk memenuhi kebutuhan bayi. Itu semua berasal dari kata 'buat'.

Buat. Segala gerak-gerik kita manusia ini adalah gerakan buat apa-apa. Tidak ada satu gerakan pun yang tidak buat apa-apa. Bernapas saja termasuk dalam buat apa-apa, hirup dan hembus udara supaya hidup itu berlangsung terus. 

Buat itu adalah tindakan melangsungkan hidup dari saat ke saat. Kalimat 'Tidak berbuat apa-apa' adalah kalimat kosong, tidak benar. Karena orang yang duduk-duduk saja sering disangka tidak buat apa-apa. Padahal 'duduk-duduk' itu pun perbuatan. Yang duduk itu buat satu tindakan, duduk, tidak berdiri, tidak berlari, tidak tidur.

Dalam diri kita setiap manusia ada unsur Nafsu. Dorongan untuk buat apa pun saja yang membuat manusia buat apa-apa. Nalar menuntun untuk buat itu, buat ini sesuai pengetahuan dan pengalaman yang ada dalam diri kita manusia. Bayi yang menangis, dalam dirinya ada Nafsu untuk minum lalu Nalar buat dirinya keluarkan suara, menangis, bukan tidur. 

Naluri menggerakkan diri kita untuk buat apa-apa yang berguna untuk diri dan sesama. Bayi menangis, mama memberi susu. Ini gerakan Naluri. Hasil perbuatan bayi menangis dan perbuatan mama memberi susu, adalah ketenangan, kedamaian, kebahagiaan. Ini kerja sama perpaduan antara empat unsur dalam diri kita manusia sebagai pembuat yang berbuat dan menghasilkan perbuatan. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Buat tidak asal buat. Buat-buat. Buat sesuatu itu ada maksud dan tujuan. Segala yang kita buat terarah kepada hidup diri dan sesama untuk semakin hidup yang menghasilkan kesenangan (Nafsu), kegembiraan (Nalar), kepuasan (Naluri), kebahagiaan (Nurani). 

TUHAN Yang buat kita jadi manusia, buat kita untuk buat apa saja untuk saling menyenangkan (Nafsu), saling menggembirakan (Nalar), saling memuaskan (Naluri), saling membahagiakan (Nurani).  Hidup itu buat untuk hidup. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun