Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat dari Sudut Filsafat (33)

5 Oktober 2021   18:00 Diperbarui: 5 Oktober 2021   18:08 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Arah. Manusia hidup tidak bergerak ke segala arah. Hanya satu arah, ke tujuan hidup itu. Nafsu manusia mencari dan berusaha menikmatinya. 

Nalar manusia mengarahkan manusia untuk menempuh jalan yang benar melalui arah yang tepat ke tujuan yang benar. Naluri manusia selalu menggerakkan manusia untuk bersama manusia lain berjalan sama arah. Agama termasuk penunjuk arah melalui ajaran dan tradisi agama itu.

Nasib. Nasib itu bukan kemalangan, tetapi keadaan yang sedang dialami manusia. Nafsu manusia selalu mencari nasib baik dalam arti banyak rezeki banyak kesenangan. 

Nalar manusia mengarahkan manusia untuk mempertahankan nasib yang baik dan mengatasi nasib yang kurang baik. Naluri manusia mengajak manusia agar bersama sesama memperbaiki nasib kalau kurang menguntungkan dan melanjutkan nasib yang membawa kebaikan. 

Nurani manusia membisikkan kepada diri manusia untuk bersyukur kepada YANG MAHA KUASA bahwa diri manusia berada dalam nasib yang baik.

Jadi '4N' dan 'TUAN' itu erat terpaut satu sama lain dan itulah keadaan nyata dari hidup manusia. Manusia ditentukan oleh Pencipta untuk jadi TUAN atas segala ciptaan yang lain dengan bergiat demi Tujuan akhir hidup manusia.  

Manusia disadarkan untuk memakai segala Upaya yang ada, sesuai Arah yang sudah ditetapkan.  Nasib manusia adalah keadaan, dinamika hidup, pasang-surut untuk mencapai tujuan hidup, BAHAGIA ABADI di Hadirat YANG MAHA ABADI.

-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun