Arah. Manusia hidup tidak bergerak ke segala arah. Hanya satu arah, ke tujuan hidup itu. Nafsu manusia mencari dan berusaha menikmatinya.Â
Nalar manusia mengarahkan manusia untuk menempuh jalan yang benar melalui arah yang tepat ke tujuan yang benar. Naluri manusia selalu menggerakkan manusia untuk bersama manusia lain berjalan sama arah. Agama termasuk penunjuk arah melalui ajaran dan tradisi agama itu.
Nasib. Nasib itu bukan kemalangan, tetapi keadaan yang sedang dialami manusia. Nafsu manusia selalu mencari nasib baik dalam arti banyak rezeki banyak kesenangan.Â
Nalar manusia mengarahkan manusia untuk mempertahankan nasib yang baik dan mengatasi nasib yang kurang baik. Naluri manusia mengajak manusia agar bersama sesama memperbaiki nasib kalau kurang menguntungkan dan melanjutkan nasib yang membawa kebaikan.Â
Nurani manusia membisikkan kepada diri manusia untuk bersyukur kepada YANG MAHA KUASA bahwa diri manusia berada dalam nasib yang baik.
Jadi '4N' dan 'TUAN' itu erat terpaut satu sama lain dan itulah keadaan nyata dari hidup manusia. Manusia ditentukan oleh Pencipta untuk jadi TUAN atas segala ciptaan yang lain dengan bergiat demi Tujuan akhir hidup manusia. Â
Manusia disadarkan untuk memakai segala Upaya yang ada, sesuai Arah yang sudah ditetapkan. Â Nasib manusia adalah keadaan, dinamika hidup, pasang-surut untuk mencapai tujuan hidup, BAHAGIA ABADI di Hadirat YANG MAHA ABADI.
-