Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat dari Sudut Filsafat (33)

5 Oktober 2021   18:00 Diperbarui: 5 Oktober 2021   18:08 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

TUAN. Ini bukan kata 'tuan' dalam arti pemilik, pembesar atau penguasa. Ini singkatan. Singkatan dari empat kata: Tujuan + Upaya, + Arah + Nasib: TUAN. Empat kata ini ciri hidup manusia. Manusia itu tuan atas alam. Benar. Dalam hidup ini manusia hidup ada 'T', Tujuan. 

Mana mungkin hidup tidak ada 'tujuan'. Untuk mencapai 'tujuan' itu ada 'U', 'Upaya'. Segala macam daya dikerahkan untuk mencapai 'tujuan' itu. 

Tujuan dan Upaya harus terjadi dengan menempuh 'A', 'Arah' tertentu. Hidup tanpa 'arah' itu mustahil, sia-sia. 'Arah' harus jelas, ke mana hidup ini diarahkan. 

Dan setiap manusia alami hidup ini tergantung pada 'N', 'Nasib'. Istilah Nasib di sini bukan dalam arti yang jelek, 'sudah nasib', 'nasib buruk'. Tidak.

'Nasib' di sini saya artikan dalam keadaan di mana manusia berada, waktu kapan manusia berada dan dalam situasi apa manusia berada. Itulah 'Nasib' dalam arti yang umum, positif.

Empat huruf, 'TUAN': Tujuan + Upaya + Arah + Nasib, erat berkaitan dengan '4N', Nafsu + Nalar + Naluri + Nurani. (4N, Kwadran Bele, 2011). 

Tujuan. Nafsu manusia mendorong diri manusia untuk mencapai Tujuan. Tujuan dekat dan tujuan jauh. Tujuan itu ada akhirnya dan itulah Kebahagiaan abadi. 

Nalar manusia menghimpun segala macam pengalaman dan ilmu untuk mengetahui hakikat tujuan dan cara yang tepat untuk mencapai Tujuan. 

Naluri manusia menyadarkan manusia bawha tujuan hidup ini tidak dapat dicapai sendirian tapi bersama sesama, saling membantu, saling bergandengan tangan. Nurani menyatakan kepada diri manusia Tujuan yang dituju itu benar, luhur dan mulia.

Upaya. Nafsu manusia mengerahkan segala daya dalam diri manusia untuk menggapai tujuan. Itulah upaya. Nalar manusia mencerahkan manusia untuk menempuh cara apa saja untuk mencapai tujuan. Itulah upaya. 

Naluri manusia mengatakan bahwa segala upaya yang ditempuh itu harus bersama sesama. Nurani manusia menyatakan bahwa upaya yang ditempuh itu baik dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun