Mohon tunggu...
Nina Rahmawati
Nina Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Educated Millennials

Saya mahasiswa Pendidikan Sosiologi, UNJ 2020. Blog ini saya buat guna membagikan pengetahuan dan sekaligus sebagai wadah untuk memenuhi nilai suatu mata kuliah. Semoga ilmu yang saya berikan dapat diterima dengan baik oleh seluruh pembaca. Terima Kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Islam Dalam Menghadapi Pencemaran Sampah Plastik

18 Juni 2021   13:15 Diperbarui: 18 Juni 2021   13:24 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebersihan merupakan salah satu bagian penting dalam Islam. Kebersihan dan kesucian merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang diberikan Allah kepada hambaNya karena bersih merupakan modal awal dari hidup sehat. Allah berfirman dalam hal ini, “Allah tidak ingin menjadikan kamu susah tetapi Dia ingin menyucikan kamu dan menyempurnakan nikmatNya kepadamu semoga kamu bersyukur” (QS: Al-Maidah:6)

Bahkan Rasulullah SAW mengaitkan kebersihan itu dengan keimanan seseorang. Rasulullah Saw bersabda; Suci itu bagian dari iman (HR. Muslim). Dalam hadits tersebut sangat jelas dikatakan bahwa kebersihan dan kesucian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan, oleh karena itu orang yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian merupakan orang-orang yang mengabaikan sebagian dari nilai keimanan, sehingga dia belum termasuk orang yang betul-betul beriman secara keseluruhan.

Kebersihan amat erat kaitannya dengan kesehatan, ketika seseorang peduli dan tanggap akan kebersihan, maka kesehatannya pun akan terjaga pula. Agama kita yaitu Islam sungguh luar biasa dalam memberikan perhatian terhadap persoalan kesehatan. Karena kesehatan merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam melaksanakan berbagai hal, baik itu bekerja maupun dalam pelaksanaan aktivitas ibadah kepada Allah Swt. Akan tetapi, apabila kita amati. Kebersihan masih menjadi masalah yang perlu kita perhatikan di negara kita ini. Hal ini dapat kita lihat dari lingkungan sekitar yang masih jauh sekali dari kata “bersih”. Salah satunya adalah menyangkut permasalahan sampah plastik.

Lautan Sampah di Indonesia

Melihat perkembangan masalah sampah plastik, agaknya pemerintah memang sudah harus mempercepat perbaikan sistem pengelolaannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna R. Jambeck dari University of Georgia, pada tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia. Sekitar 4,8-12,7 juta ton diantaranya terbuang dan mencemari laut. Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan.

Berdasarkan data Jumlah Polusi Laut atas Sampah Plastik, Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. Pencemaran sampah plastik di Indonesia akan terus meningkat karena industri minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Banyak kemasan minuman menggunakan plastic sekali pakai. Pertumbuhan industri minuman yang pesat tentu saja akan menghasilkan sampah plastik yang semakin banyak.

Ancaman lain adalah gelombang impor plastik yang kemungkinan besar akan datang dari negara-negara lain. Hal itu disebabkan China kini tak lagi memperbolehkan penduduknya untuk mengimpor sampah plastik. Dampak untuk Indonesia, tentu saja polusi akan semakin meningkat. Kualitas lingkungan hidup sudah tentu akan terancam.

Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia adalah salah satu pusat dari ekosistem laut dunia. Perairan Indonesia merupakan rumah dari 76% spesies karang, hutan bakau, dan padang lamun. Berbagai spesies perikanan, tentu akan terganggu dengan adanya sampah plastik.

Selain dampak lingkungan, sampah plastik juga berisiko menekan kegiatan perekonomian Indonesia. Adanya polusi perairan tentu saja akan berdampak pada penurunan kinerja pariwisata RI. Apalagi dunia internasional menilai daya tarik utama pariwisata Indonesia adalah di wilayah pesisir. Hal itu dibuktikan dari jumlah wisatawan asing yang mendarat di Bali mencapai 2,29 juta sepanjang Januari-Mei 2019 atau 62% dari total wisatawan yang datang melalui pintu udara.

Bahaya Sampah Plastik untuk Lingkungan

1. Mengacaukan Rantai Makanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun