Mohon tunggu...
Bela Audina
Bela Audina Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi IAIN Jember

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah D3

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Esensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

12 Mei 2020   11:26 Diperbarui: 12 Mei 2020   11:41 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum wr.wb disini saya Bela Audina akan memaparkan kembali materi tentang filsafat aliran esensialisme dan tokoh-tokohnya. Selamat membaca. Jangan lupa di like ya. Semoga bermanfaat.

Pengertian Aliran Filsafat Esensialisme

Esensialisme merupakan suatu pendidikan yang berasal dari nilai kebudayaan yang ingin kembali kepada kebudayaan-kebudayaan lama yang telah mengalami perkembangan. Esensialisme percaya bahwa pendidikan harus didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Kebudayaan yang mereka wariskan kepada kita hingga sekarang, telah teruji oleh segala zaman, kondisi dan sejarah. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus mempunyai nilai-nilai yang jelas dan dapat bertahan lama. Sehingga dapat mengembangkan kebudayaan yang ada pada masa sekarang.

 Tokoh-tokoh Aliran Esensialisme

1. Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Georg Wilhelm Friedrich Hegel  berpendapat bahwa adanya sintesa antara ilmu pengetahuan dan agama menjadi suatu pemahaman yang menggunakan landasan spiritual. Sebuah penerapan yang dapat dijadikan contoh mengenai sintesa ini adalah pada tentang teori sejarah.

2. Johan Amos Comenius
 Johan Amos Comenius berpendapat bahwa pendidikan mempunyai peranan membentuk anak sesuai dengan kehendak Tuhan karena pada hakekatnya dunia adalah dinamis dan bertujuan.

3.  John Locke
John Locke berpendapat bahwa pendidikan hendaknya dekat dengan situasi dan kondisi.

4.  Johan Freidrich Frobel
 Johan Freidrich Frobel berpendapat  bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan sehingga manusia tunduk dan mengikuti ketentuan-ketentuan hukum alam.

5. G.W. Leibniz
G.W. Leibniz berpendapat  bahwa semua kejadian dan fakta itu saling berhubungan sebagai pembawaan dari alam semesta itu sendiri.

6. Immanuel Kant
 Immanuel Kant berpendapat bahwa  ilmu itu mengandung kebenaran dan budi pekerti manusia dapat mencapai suatu kebenaran.

7.  O.W.F. Hegel
O.W.F. Hegel berpendapat bahwa ia mencari yang mutlak dari yang tidak mutlak. Dikatakan bahwa yang mutlak itu adalah roh (jiwa) yang menjelma pada alam, maka sadarlah ia akan dirinya. Roh mempunyai inti yang disebut idea atau berfikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun