Dengan sistem aquaponik ini seseorang dapat beternak lele dan menanam sayur sekaligus meskipun di rumah atau lahan sempit sekalipun. Teknik ini tidak perlu lahan yang luas cukup menggunakan ember, gelas plastik, kawat, arang, benih ikan dan sayur dalam pembuatannya.
Aquaponik merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan pemeliharaan ikan dalam satu wadah. Proses yang dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan didalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya.
Tanaman dapat digunakan sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Bahan yang digunakan juga dapat menggunakan bahan-bahan bekas yang ada disekitar rumah.
Untuk membuat budidaya ini cukup mudah yaitu pertama melubangi bagian bawah gelas plastik guna menyerap air saat menanam kangkung. Kawat dipotong dengan ukuran 20 cm dan dibengkokan seperti huruf U agar gelas plastik dapat dikaitkan ke ember, selanjutnya gelas plastik tersebut diisi dengan bibit kangkung dan diisi dengan arang. Ember diisi dengan air secukupnya (sampai mengenai akar dari kangkung), kemudian bibit lele dimasukkan (satu ember dapat diisi 15-20 bibit ikan lele).
Program kegiatan ini dilaksanakan oleh Bekti Suryanto dari Mahasiswa KKN UPGRIS 2021. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 21 februari 2021. Pelatihan ini dilakukan dengan menjelaskan terlebih dahulu kepada warga mengenai teknik budidaya, dan melakukan interaksi tanya jawab secara langsung.
Dari kegiatan ini diharapkan agar masyarakat sekitar dapat mengaplikasikan teknik budidaya ini guna meningkatkan perekonomian dan swasembada pangan.