Mohon tunggu...
Bimo Tri Utomo
Bimo Tri Utomo Mohon Tunggu... Novelis - Pencinta sunyi

Penulis yang lebih suka dengan ketenangan ketimbang perdebatan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mendobrak Nalar Film "Dilan 1991", Kok Bisa Laris?

6 Maret 2019   06:43 Diperbarui: 6 Maret 2019   11:43 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dinayuuhuu.wordpress.com

Kisah cinta seorang Dilan dan Milea kembali lagi dilanjutkan, dan kali ini latar waktunya sudah berganti, dari yang sebelumnya berlatar waktu tahun 1990, kali ini adegan diperankan pada latar waktu 1991, meskipun sebenarnya tidak ada yang peduli dengan tahun karena penonton hanya ingin melihat alur cerita kisah cinta dua sejoli yang sedang naik tangga eh maksudnya naik daun ini.

Saya kemarin membaca salah satu berita karena pass waktu itu habis beli kuota sehingga internet terasa lebih cepat tanpa lelet (oke fix, terpapar radiasi iklan provider), nah seperti biasanya akan ada newsfeed diberanda Google Chrome saya, dan salah satu judul berita yang muncul adalah "Kalahkan pendapatan Infinity War, Film Dilan mendapatkan...." ya seperti biasa judul berita saat ini bikin kepo dengan memotong sebagian judul.

Saya pun mengkliknya karena memang waktu itu sedang banyak-banyaknya waktu nganggur, kehidupan ini indah benar kalau dipikir-pikir. Dari berita itu saya mendapatkan fakta bahwa dihari perdana pemutara film Dilan 1991, jumlah penonton sudah tembus 800 ribu dan ajibnya adalah bagaikan sebuah drama film peraup pundi-pundi uang, Dilan 1991 berhasil meraup keuntungan sebesar USD$ 2 juta atau sekitar Rp. 28 milyar, alamak ini uang apa daun.

Dari hasil itulah film Dilan 1991 berhasil memukul mundur film asing Infinity War di negaranya sendiri, kalau dulu pas tayang di Indonesia, Infinity War berhasil mengoleksi USD$ 1, 79 juta. Top markotop deh si Dilan dan Milea ini, bisa menghajar film dari asing yang jelas mungkin dari segi kelengkapan syuting dan efek menang sana.

Sebenarnya apa yang membuat masyarakat mau dan begitu antusiasnya dateng ke bioskop, antri panjang dan kalau sudah gilirannya suruh bayar lagi, belum kalau di bioskop lampu aja dimatiin coba bayangkan, sudah bayar, antri dan endingnya lampu juga dimatikan hadeh. Parahnya habis beli tiket, sampi depan pintu tiketnya dirobek, kan percuma gitu ya beli tiket kalau hanya untuk dirobek ?.

Oke lanjut saja masalah alasan Film Dilan 1991 ini begitu digemari masyarakat, karena saya sendiri sudah mengumpulkan beberapa opini yang mungkin kalau dinalar akan mendapatkan jawaba "oh, iya bener juga tuh" atau "wih penulisnya pinter", langsung saja ya takut kena riya' saya.

Alasan pertama adalah Film Dilan 1990 viral, ya karena disekuel pertama film ini cukup menarik perhatian bahkan sempat viral, tentunya banyak yang mungkin sebelumnya tidak nonton di sekuel pertama atau kalau nonton mungkin lewat situs download film di mbah google (ini dilarang lho, beneran deh) karena faktor film sudah tidak tayang di bioskop akhirnya mereka tertarik dan ikuttan dalam demam cinta Dilan dan Milea.

Seperti halnya kisah Rangga dan Cinta dalam Ada Apa Dengan Cinta (AADC) yang katanya merupakan film pembangkit dunia perfilman tanah air saat itu yang lesu, adegan dimana Cinta mendapatkan ciuman dari Rangga di bandara kalah dengan adegan cinta anak SMA pada masanya, seperti "apa yang kamu lakukan itu jahat".

Alasan kedua adalah pemeran Dilan dan Milea memberikan kesan baper nasional, dimana Iqbal eks CJR dan Vanesha yang cantik jelita berhasil membuat tingkat baper muda-mudi Indonesia kembali tergugah setelah nonton film drama korea yang pemerannya wajahnya sangat susah saya bedakan.

Penonton dibuat baper lagi dengan kabar bahwa Vanesha yang cantik jelita itu sudah melabuhkan hatinya, bukan ke Iqbal kok tapi ke Adipati Dolken yang menjadi kembaran identik dengan saya, dah deh dari fakta diatas sudah diduga dan dikira bahwa masyarakat yang selain kepo, mereka juga merupakan mak comblang dadakan, "Milea tuh cocoknya sama Dilang, Kak Vanesha ayo dong putusin pacarnya, dan sama Iqbal aja", sudahlah dari percakapan ini tidak saya lanjutkan, karena takut kembaran saya sakit hati.

Alasan ketiga adalah promosi gratis, ya kehadiran aktif dari Gubernur Jawa Barat Kang Ridwal Kamil memang cukup mendongkrak penjualan tiket Film Dilan 1991, apalagi Kang Emil juga pemeran lho di sekuel Dilan 1990.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun