Mohon tunggu...
Beina Prafantya
Beina Prafantya Mohon Tunggu... Guru - Editor, Penggiat Pendidikan, Istri, Ibu Satu Anak

Saya mencintai dunia pendidikan dan pengembangannya, tertarik dengan dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seberapa Besar Peran Bahasa dan Sastra dalam Dunia Pendidikan?

30 Juni 2021   19:24 Diperbarui: 1 Juli 2021   04:22 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diana Indrawati guru kelas III SDN 174/V Intan Jaya, Muara Papalik, Tanjab Barat. Sekolahnya berada di pedesaan transmigrasi yang penduduknya mengandalkan hasil perkebunan.(DOK. PRIBADI/DIANA INDRAWATI)

Jika diteliti lebih mendalam, ternyata ada tujuan yang lebih esensial dalam pembelajaran tematik integratif ini. 

Saya kembali tidak akan berpanjang-panjang dalam pembahasan ini. Namun, saya menggarisbawahi bahwa dalam pembelajaran tematik integratif, kita membelajarkan siswa dengan cara yang lebih sastrawi. 

Mereka lebih banyak berkreatif dengan berbagai produk kesastraan seperti drama pendek, film, poster, atau produk kebahasaan lain yang secara nuansa kesastraan cukup kental.

Mengapa?

Alasannya sederhana, kita berupaya mendekatkan mereka dengan kenyataan. Dalam salah satu buku yang ditulis Bobby de Porter disebutkan bahwa dalam pembelajaran siswa harus mengetahui apa manfaat pembelajaran tersebut untuknya. 

Dengan demikian, pembelajaran yang bermanfaat tentu haruslah yang logis plus realistis dengan kehidupan mereka. 

Jika kembali dihubungkan dengan salah satu sifat sastra, ada istilah "mimesis" atau tiruan dari kenyataan. Tentu dalam hal ini, tiruan haruslah mendekati aslinya. Dengan demikian, tetaplah harus logis dan realistis.

Maka dari itu, pembelajaran sastra tidak perlu lagi berdiri sendiri apalagi dianggap pembelajaran yang kalah pamor alias terpinggirkan. Sastra menjadi penopang kuat bagi mata pelajaran lain untuk membantu siswa membelajarkan dirinya.

Referensi

  1. DePorter, Bobby. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar dengan Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit Kaifa, PT Mizan Pustaka. 
  2. DePorter, Bobby. 2020. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Dalam Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Penerbit Kaifa, PT Mizan Pustaka. 
  3. Suriasumantri, Jujun S. 2017. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Keterkaitan Ilmu, Agama, dan Seni. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 
  4. Sudjiman, Panuti. 1987. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun