Mohon tunggu...
Beina Prafantya
Beina Prafantya Mohon Tunggu... Guru - Editor, Penggiat Pendidikan, Istri, Ibu Satu Anak

Saya mencintai dunia pendidikan dan pengembangannya, tertarik dengan dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Saat Remaja (Seperti) Kehilangan Pendengarannya

18 November 2020   08:18 Diperbarui: 18 November 2020   08:30 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(Sebuah Perenungan dari Seminar "Why Teens Don't Talk And Listen To Their Parents"

Para orang tua yang memiliki anak remaja mungkin tengah mengalami hambatan komunikasi dengan mereka. Seolah tidak melewati masa remaja terlebih dahulu, sepertinya para orang tua sempat lupa bahwa mereka mungkin juga pernah mengalami hambatan komunikasi tersebut dengan orang tua mereka (kendati kondisinya tidak sama persis dengan apa yang remaja-mereka alami sekarang). 

Terpikirkah bahwa ketika remaja, kita pun enggan untuk berbicara banyak pada orang tua kita? Terlintaskah di benak kita bahwa apa yang dulu kita begitu benci dari sikap orang tua kita kini tengah kita aplikasikan kepada remaja-kita?

Tanpa disadari pula orang tua justru berada dalam sebuah egosentrisme yang terbungkus rapi dalam kemasan tanggung jawab, kepedulian, dan cinta keluarga. Alasan-alasan klise dari para orang tua tersebut justru telah menyebabkan para remaja makin menjauhi orang tua. 

Sebenarnya, bukanlah alasan klise tersebut yang menyebabkan mereka menjauh. Ketidaktepatan perlakuan terhadap merekalah yang membuat mereka enggan berlama-lama berbicara atau mendengarkan nasihat orang tua mereka.
 
Mengapa Mereka Tidak Mendengarkan?
Kekagetan menghampiri para orang tua ketika mereka sudah tidak mau lagi mendengarkan dan mengikuti apa yang disarankan, dinasihatkan, atau diperintahkan pada para remaja. 

Pada masa kanak-kanak mereka begitu manis dan mudah diatur serta mengikuti apa yang diinginkan orang tua. Pembangkangan mulai muncul dari diri remaja. Mereka mulai ingin menentukan sendiri apa yang mereka inginkan.

Butuh kelapangdadaan kita selaku orang tua untuk menerima kenyataan bahwa remaja-kita lebih nyaman berlama-lama berbicara dengan kawan mereka sesama remaja daripada berbicara dengan kita. 

Ketika orang tua berbicara, mereka hanya menanggapi sekadarnya untuk memenuhi konsep tanya jawab saja: ada pertanyaan, ada jawaban. Jawaban "ya" atau "tidak" harus bisa memuaskan hati orang tua.

Remaja dihadapkan pada sebuah dilema: mereka ingin menentukan sendiri jalan hidup mereka, tetapi mereka masih harus bergantung pada orang tua mereka. Lalu, apa sebabnya tercipta kondisi yang sangat tidak nyaman ini? 

Ternyata, komunikasi yang diciptakan orang tua yang memiliki para remaja ini lebih cenderung pada empat hal: interogasi, instruksi, koreksi, dan basa basi (sepertinya remaja berpikir bahwa segala apa yang mereka pilih adalah sesuatu yang salah, tidak tepat, kurang benar, melanggar, atau apapun istilahnya). 

Dalam hal ini, para orang tua justru sering tidak menyadari bahwa mereka telah membangun benteng besar yang menghambat kebebasan mereka (ini pula yang nantinya bisa mengakibatkan ketumpulan kreativitas).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun