Mohon tunggu...
Lyfe

Hari Ibu - Tren Masa Kini

22 Desember 2015   19:05 Diperbarui: 22 Desember 2015   19:21 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ىٰ وَهۡنٍ۬ وَفِصَـٰلُهُ ۥ فِى عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡڪُرۡ لِى وَلِوَٲلِدَيۡكَ إِلَىَّ ٱلۡمَصِيرُ "Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya) dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan)." (QS. Luqman : 14).        Peringatan Hari Ibu  selalu di rayakan di seluruh dunia tiap tahun-nya tepatnya  setiap tanggal 22 Desember. Peringatan Hari Ibu bermula dari Kongres Wanita Indonesia pertama pada tanggal 22 Desember 1928. Semakin tahun memang peringatan Hari Ibu semakin menjadi tren yang masa kini. Bagaimana tidak diseluruh sosial media kita perhatikan,  orang tua, remaja sampai kepada anak kecil pun menjadikan momen Hari Ibu sebagai ajang untuk menunjukan eksistensi antara mereka dan ibunya. Banyak yang nge-post status "I Love Mom", "Thanks Mom for Everything", sampai kepada "Kangen Mama yang ada di Syurga". Selain kata-kata sebagai status di sosial media, banyak juga yang meng-upload foto-foto mereka dengan Ibunda mereka tercinta. [caption caption="Birrul Walidain"]

[/caption]        Momen ini memang tidak bisa dikatakan sebagai momok yang salah, karena permasalahannya bukan terletak pada tren yang berkembang, bahkan  secara umum kita melihat ini adalah sebuah tren positif  yang harusnya kita dukung sebagai kegiatan yang sangat bermanfaat. Namun permasalahannya yang kita lihat adalah nilai esensi dari peringatan Hari Ibu itu sendiri sudah banyak yang mengesampingkannya bahkan melupakannya.         Kita khawatir momen peringatan Hari Ibu ini hanyalah sebuan seremonial yang booming sesaat dan hanyalah seremonial biasa. Semoga saja tidak, karena beberapa daerah di penjuru tanah air banyak yang menjadikan momen Hari Ibu sebagai suatu kegiatam yang positif, seperti memberikan bantuan sosial ke panti-panti jompo, lomba memasak untuk ibu, seminar perempuan,   becak gratis untuk kaum ibu, sampai diskon belanja untuk ibu.              Esensi Hari Ibu yang telah  disalahartikan dianggap hanya sebagai momen pemberian hadiah dan ucapan rasa terima kasih. Lebih dari itu Hari Ibu seharusnya menjadi momen refleksi diri bagi kita untuk kembali kepada fitrah kita manusia untuk terus mengasihi, menyayangi dan mencintai Ibu kita. Apa yang sebenarnya kita cari sampai kita harus memperlakukan ibu lebih dari siapapun makhluk hidup di dunia ini, tidak lain dan tidak bukan adalah keridhaan ibu kita kepada kita anaknya. Sebagaimana Rasulullah SAW. bersabda: "Keridhaan Rabb (Allah) ada pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Rabb (Allah) ada pada kemurkaan orang tua" (HR. Tirmidzi).                 Bukankah ibu telah melahirkan kita dengan kesusaham yang bertambah susah, dengan mengorbankan nyawa, tenaga, air mata dan seluruh kehidupannya. Allah SWT menjadikan sosok seorang ibu sebagai sosok yang mulia di permukaan bumi. Untuk itulah Allah Swt juga menjadikan berbakti dan Berbuat baik kepada ibu-bapakmu sebagai amal yang paling dicintaiNya. Selain itu doa seorang ibu adalah doa yang paling mustajab, dan ibu adalah sumber rahmat bagi kita Dari Allah SWT.                Ketika kita hamba Allah SWT telah melakukan ibadah sehari semalam, belum menjadi jaminan bahwa kita akan menjadi penghuni syurga. namun taat kepada orang tua lah jalan yang akan membawa kita kedalam syurgaNya. Selain itu durhaka kepada orang tua terutama ibu adalah salah satu dosa besar dan  bahkan menjadi dosa terbesar.                  Kita sebagai anak sudah sepatutunya bersyukur kepada Allah SWT. Karena masih ada atau sudah meninggalnya ibu kita, kita selalu diberi kesempatan untuk berbakti kepada ibu kita demi mencapai keridhaannya. Banyak hal yang mampu kita lakukan ketika Allah SWT masih memberi kesempatan kepada kita untuk berbakti langsung kepada ibu kita seperti :1. Mentaati mereka selama tidak mendurhakai Allah SWT2. Berbakti dan merendahkan diri dihadapan ibu kita3. Berbicara dengan lemah lembut4. Menyediakan makanan untuk mereka5. Meminta izin sebelum beraktifitas dan urusan lainnya6. Memberika harta kepada ibu sesuia keinginan dan kebutuhannya.7. Membuat Keduanya Ridha Dengan Berbuat Baik Kepada Orang-orang yang Dicintai Mereka8. Memenuhi janji atau sunpah ibu kita9.Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang Lain                 Untuk kita, dimana ibu kita yang sudah berada di syurga Nya Allah SWT, banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai anak amal shaleh  diantaranya adalah sebagi berikut :1. Beribadah, Berdoa dan beristigfar untuk ibu kita agar diampuni dosanya dan ditempatkan di dalam syurganya Allah Swt.2. Menunaikan janji dan wasiat ibu kita3. Bersilaturahmi dengan saudara, rekan, kerabat dari ibu kita4. Dan amal-amal shaleh lainnya yang  kita lakukan dengan tulus dan ikhlas.           Dengan  momen peringatan Hari Ibu ini marilah kita jadikan sebagai  kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Kita mulai dari sekarang, dari hal-hal yang terkecil, untuk berbakti dan berbuat baik kepada ibu kita. Untuk kita yang sibuk dengan kesibukan kita masing-masing atau yang jauh merantau dari kampung halaman marilah kita luangkan waktu untuk  menghubungi ibu kita, menanyakan kabar dan kondisinya, serta meminta doa restu untuk urusan kita serta mendoakan ibu kita agar selalu dalam perlindungan Allah SWT. Jika dari kita masih ada yang selalu merasa ditimpakann kegelisahan hati , kesusahan,bahkan  kesengsaraan didalam hidup kita cobalah untuk memperbaiki hubungan kita dengan orang tua kita terutama ibu kita.  Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua  agar  kita mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Amin

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun