Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ukraina Bukanlah NATO

1 Oktober 2022   21:24 Diperbarui: 1 Oktober 2022   21:26 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zelensky, photo:Nina Byzantina @NinaByzantina

Masuknya empat bekas wilayah Ukraina ke dalam Federasi Rusia dan langkah balasan dari Presiden Ukraina Zelensky dalam upaya bergabungnya Ukraina ke dalam NATO telah meningkatkan taruhan dalam konflik antara Rusia dan Barat.  Menanggai hal tersebut pihak Rusia, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menyebutkan bahwa hal tersebut sebagai upaya Ukraina untuk "mempercepat dimulainya perang dunia ketiga."

Ketegangan segera mencapai puncaknya, perlu diperhatikan apa saja yang menjadi tanggapan terhadap apa yang telah disampaikan oleh pemimpin Ukrainan tersebut. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dia menafikan upaya tersebut dan lebih cenderung memasok persenjataan kepada Ukraina dari pada terlibat secara langsung Perang dengan Rusia. 

Dia menyerukan Ukraina  untuk "terus berjuang", dan pada saat yang sama bahwa dia tidak melihat prasyarat untuk mengakui Ukriana dapat masuk ke dalam aliansi yang "sesuai dengan skema yang dipercepat" menjadi anggota NATO. Dia berkata, "Setiap negara memiliki hak untuk mengajukan permohonan ke NATO, tetapi keputusan akan dibuat dengan konsensus oleh semua negara anggota aliansi". 

Pernyataan ini tidak saja telah membunuh "intrik busuk" yang disampaikan  oleh Zelensky, akan tetapi juga sekaligus meredam semangat Ukraina untuk menjadi anggota NATO. Namun walaupun begitu Sekretaris Jenderal Stoltenberg mengatakan.  "Kami terus mendukung Ukraina bahkan dengan senjata berat, memastikan haknya untuk membela diri tetap ada, tetapi kami melakukan segala kemungkinan sehingga negara-negara lain dan NATO secara keseluruhan tidak ditarik ke dalam perang ini," 

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Berbock menambahkan skeptisisme." Pintu NATO (tetap) terbuka, tetapi dukungan untuk Ukraina tidak boleh mengadu aliansi melawan Rusia

Hal tersebut berarti bahwa walaupun bantuan NATO masih tetap terbuka, namun mereka menyadari bahwa Zelensky secara langsung mengadu domba mereka dengan Rusia. Tentu saja mereka tidak mau, karena hal tersebut berarti perang terbuka antara Rusia dengan negara Barat.

Walaupun secara tidak langsung Presiden Biden menyatakan bahwa Amerika dan sekutunya tidak mau daerah kekuasaan NATO berkurang satu incipun. Hal ini ditujukan kepada Presiden Putin.  

Pihak Amerikapun menggap bahwa ide dari Zelensky merupakan ide terburuk, sehingga secara tidak langsung mereka keberatan mengakui Ukraina ke dalam NATO. Penasihat kemanan Naswional Amerika Serikat Jake Sullivan mengatakan bahwa pengakuan Ukraina ke NATO pada saat ini belum waktunya, dan bahkan ketua DPR  Amerika Serikta Nancy menyampaikan pendapatnya kepada seorang wartawan Newsweek bahwa permintaan  Zelensky sebagai sebagai "ide terburuk dalam sejarah."

Sehingga upaya Zelensky terjadinya pergeseran "tektonik" lanskap geopolitik Eropa dan Amerika Serikat dipastikan tidak membuahkan hasil. Sehingga keanggotaan Ukraina di dalam  NATO tidak bergeser satu incipun. Skenario penerimaan yang dipercepat seperti yang lakukan terhadap  Swedia dan Finlandia beberapa waktu yang lalu, karena cerita di dalamnya sama sekali berbeda, dapat dikatakan Zelensky tidak bekerja sedikitpun, karena masalah ini merupakan dua cerita yang sama sekali berbeda.

JIka Zelensky berhasil lolos ke Brussel dan Washington, tidak dapat dibayangkan akibat yang akan muncul dari peristiwa tersebut di mana NATO harus menerima Ukraina. Walaupun Ukraina sebenarnya sudah lama berada di dalam NATO, mengingat Brussel memiliki kekuasaan untuk itu dan pernah terjadi sebelumnya dimana seluruh keinginan Ukraina telah dipenuhi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun