Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tidak Masanya Lagi Kita Membatasi Diri Berdasarkan Bidang-bidang Ilmu

16 September 2019   18:46 Diperbarui: 19 September 2019   02:07 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Obat,dan produksi obat

Mereka memakai matematika dengan pola yang sama teknik mesin, teknik elektro, ataupun teknik sipil walaupun sedikit ada perbedaan sesuai dengan bidang ilmu masing. 

Posisi ilmu Kimia dan ilmu Fisika sebanding dan sama-sama kategori ilmu pengetahuan alam yang menjadi dasar ilmu keteknikan. Hanya saja aplikasi ilmu-ilmu pengetahuan alam yang dipakai pada masing-masing jurusan-jurusan yang terkait jelas berbeda. 

Namun pada akhirnya masing-masing bidang ilmu tersebut bertujuan sama yaitu untuk kemaslahatan manusia. 

Sama dengan tujuan dari Profesi Insinyur. Jadi tidak ada dasar sama sekali atas keraguan mereka terhadap Jurusan Farmasi untuk dapat menjadi bagian dari pada keinsinyuran, dan dapat mengikuti Program Studi Program Profesi Insinyur untuk mendapat gelar Insinyur,Ir.

"Jangan pakai perasaan Pak Benny, pakai aturan dan regulasi dari Pemerintah dengan tafsiran yang ada", tulis salah seorang anggota grup yang lain. " Saya pakai PP No. 25 2019 Pak", kata saya. "Saya telah bertanya kepada dua orang Profesor Farmasi di Universitas Andalas. Mereka mengaku lemah dalam Industri Farmasi", ulas saya. 

Walaupun di dalam Kurikulum Jurusan Farmasi diajarkan bagaimanan membuar obat dan  memproduksi obat di dalam Kurikulum mereka. "Tafsiran lurus ke depan saja Pak, tidak perlu ditafsirkan ke kiri dan ke kanan, menafsirkan lurus ke depan saja belum tentu bisa berjalan secara ideal", katanya lebih lanjut. "Jadi dijalankan dulu apa ayng menjadi tanggungjawab sesuai mandat dan sesuai amanah institusi", katanya kemudian. 

"Sangat lurus", kata saya." Sarjana Farmasi mempunyai padanan kata dengan sarjana-sarjana lain di Indonesia, seperti Sarjana Kelautan, Sarjana Kehutanan, dan Sarjana Perikanan, atau Sarjana Peternakan", sahut saya. "Semua dapat dikategorikan sebagai terapan dibidang teknik", kata saya. 

Bagaiamana mungkin Sarjana Farmasi dikecualikan dalam hal keinsinyuran seperti pernyatan teman digrup sebelumnya. Walaupun mereka telah mempunyai profesi lain, yaitu Apoteker.. Apoteker merupakan sebuah profesi yang  fokus kepada pelayanan kepada  masyarakat daripada memproduksi obat pada industri obat. 

Mereka mempunyai pengetahuan berbagai jenis obat yang dapat mengobati penyakit secara spesifik. Mereka tidak dibekali pendidikan keprofesian untuk dapat memproduksi obat. Kalaupun mereka tahu bagaimana memproduksi obat akan tetapi pengetahuan tersebut telah selesai ketika mereka mengikuti program pendidikan Sarjana Farmasi.

Mungkin saja agak aneh bagi sebagian orang Sarjana Farmasi dapat menjadi seorang Insinyur. Hal tersebut disebabkan karena selama ini  lulusan Jurusan Farmasi mempunyai profesi Apoteker. 

Profesi Apoteker merupakan profesi yang populer ditengah-tengah masyarakat. Beberapa di antara memang mereka bekerja di industri obat sebagai penanggungjawab produksi obat sesuai dengan bidang-bidang pekerjaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun