Chilli dianggap sebagai negara kedua setelah Norwegia dalam pembudidayaan Salmon Atlantik. Negara Chili sendiri memiliki panjang garis pantai hingga 2,500 mil atau sekitar 4000 km dan mendorong nelayan skala kecil untuk menggali pendapatan di bidang perikanan. Spesies ikan yang paling umum adalah trout, abalone, tiram, dan scallop. Negara Chilli sendiri diperkirakan memiliki produksi ikan tahunan sebesar 5,028,539 metrik ton per tahunnya.
7. Jepang
Jepang, dikenal dengan hidangan Shushi dan Sashimi memiliki salah satu spesies ikan langka yang disebut Fungu beracun dan mematikan jika tidak ditangani dengan benar.
8. Thailand
Thailand selain terkenal dengan jajanannya, juga terkenal dengan produksi besar ikan nila, udang sungai raksasa, dan juga ikan lele hibrida. Saat ini, Thailand memiliki lebih dari 50 jenis spesies air tawar dan terus meningkat setelah mengadopsi air payau sistem akuakultur.
Hal ini telah meningkatkan produksi dan perikanan meningkat dalam pertumbuhan pendapatan mereka yang merupakan investasi utama yang sukses. Perlu dicatat bahwa negara Thailand sendiri menghasilkan sekitar 3,743,564 metrik ton per tahun.
9. Vietnam
Pembudidayaan ikan di Vietnam sudah ada sejak tahun 1960an dan telah tumbuh menjadi salah satu negara utama untuk ekspor ikan. Negara ini dikenal dengan spesies ikan yang luas yang jumlahnya mencapai 2,458 spesies. Selain pembudidayaan ikan, krustasea yang dibudidayakan di Vietnam juga menyumbang peningkatan produksi perikanan.
10. Rusia
Topografi dari Rusia memungkinkannya menjadi produsen ikan peringkat 10. Dibatasi oleh 3 samudra dan memiliki sekitar 2 juta sungai yang mengalir melintasi tanah.
Permintaan produk perikanan di Rusia sangat tinggi dan membutuhkan peningkatan produksi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor. Negara Rusia diperkirakan memiliki persediaan produksi tahunan sebesar 3,305,749 metrik ton.
Industri perikanan dan kelautan masih menjadi sektor bisnis yang menjanjikan dan menguntungkan terutama di Indonesia. Dengan teknologi yang terus berkembang, jumlah produksi produk perikanan setiap tahunnya harus terus meningkat, begitu juga demikian dengan kesejahteraan dari para pelaku bisnis perikanan.
Namun dalam kenyataannya, banyak nelayan yang masih tinggal dibawah garis kemiskinan di Indonesia. Semoga dengan kehadiran aplikasi dan teknologi jual/beli seafood seperti Ekosis dapat meningkatkan kesejahteraan dari para nelayan yang ada di Indonesia.