Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akankah Kristiani dari Lahir, Nikah dan Mati?

10 April 2022   11:37 Diperbarui: 10 April 2022   11:45 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan  Minggu 10 April  2022

Luk 19:28 Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem. 29 Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang  murid-Nya. 30 dengan pesan :"Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. 

31 Dan jika ada orang bertanya kepadamu; Mengapa kamu melepaskannya. Jawablah begini: Tuhan memerlukannya." 32 Lalu pergilah mereka yang disuruh itu dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. 

33 Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu::Mengapa kamu melepaskan keledai itu?" 34 Kata mereka:"Tuhan memerlukannya." 35 Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya." 36 Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan. 

37 Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. 38 Kata mereka :"Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!" 39 Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus:"Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu." 40 Jawab-Nya:"Aku berkata kepadamu:"Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak."

Renungan

Minggu ini adalah minggu terakhir dalam masa Prapaskah. Dimulai dengan perayaan Minggu Palma. Menjelang perarakan palma, dibacakan Injil Lukas 19:28-40 yang menarasikan penyambutan Yesus sebagai raja di Yerusalem. Saat perayaan ekaristi dibacakan kisah sengsara Yesus Kristus, Injil Lukas 22:14 -- 23:56.

Yerusalem adalah pusat sejarah keselamatan.  Yesus mendahului murid-murid-Nya meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.  Ketika telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang  murid-Nya pergi  ke kampung yang di depan itu. Di situ, ada seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Mereka diminta melepaskan keledai itu dan membawa ke pada-Nya. Ketika ada orang mempertanyakan diminta menjawab: "Tuhan memerlukannya."

Yerusalem identik dengan penderitaan salib. Yesus datang ke Yerusalem memeluk resiko pilihan hidup melakukan pekerjaan Allah. Yesus masuk bukan menaiki kuda. Pada zamannya kuda adalah symbol peperangan dan kekerasan. Menakutkan. Yesus naik keledai, kuda beban, bukan kuda perang. Yesus datang sebagai raja kedamaian. Yang Yesus tawarkan bukan pedang. Bukan senjata kekerasan, melainkan senjata cinta.

Visi misi-Nya tidak selalu dipahami. Bahkan kerap di salah mengerti.  Banyak orang sukacita saat Yesus masuk Yerusalem. Sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan.  Sambutan orang banyak luar biasa. Yel-yel "HidupYesus!. Hidup Yesus! Hidup Yesus!" bersahut-sahutan. Bergantian. Menyelinap dalam relung-relung rongga kehidupan Yerusalem

Ketika dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. Di jalan menurun, murid-murid Yesus, melantunkan  puja-puji "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!" Murid-murid-Nya merasa besar hati, berbangga ria, Yesus dielu-elukan. Yerusalem jadi panggung unjuk kekuatan, pamer kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun