Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beranikah Jadi Yohanes Pembabtis pada Zaman Now?

9 Desember 2021   09:06 Diperbarui: 9 Desember 2021   09:21 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kaum penguasa politik maupun agama mestinya berdiri di depan, bersuara atas segala kebusukan dan pembusukan yang dilihatnya. Mereka semestinya berperan kenabian, jadi pengeras suara membongkar segala praktik "slinthat-slinthut sluman-slumun slamet". Semestinya semakin banyak pemuka aktivis, tokoh agama berperan dalam kehidupan, masyarakat negara, semakin meningkatlah kualitas kesejahteraan dan kebaikan hidup bersama. Jika ini tidak terjadi, munafiklah sejatinya mereka. "Pemuka aktifis, tokoh agama kok berperilaku begitu!"

Yohanes Pembabtis jadi teladan. Kepalanya dipenggal sebagai ongkos yang harus dibayar menjalani pilihan  kenabiannya. Kepada pembaca, kini dan  disini, Yesus menantang dan menanting  "Berani jadi Yohanes Pembabtis di zaman now? Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! Jangan tutup mata,tutup telinga, tutup mulut atas kejahatan yang dilihatnya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun