Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maukah Diproses sebagai Biji dan Ragi-Nya?

26 Oktober 2021   09:33 Diperbarui: 26 Oktober 2021   09:46 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bacaan Selasa 26  Oktober 2021

Luk 13: 18 Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? 19 Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya." 20 Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? 21 Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Renungan

Kata-kata itu terbatas. Sebuah kebenaran kadang tidak dapat diungkapkan dengan dua tiga empat kata.  Keindahan sebagai sebuah kebenaran tidak dapat dengan tuntas ditampilkan oleh kata-kata. Keindahan seorang wanita misalnya diungkapkan dengan aneka kata. Berwajah ayu, cantik,  cakep, menawan, mempesona. Beralis "nanggal sepisan", seperti bentuk bulan yang kelihatan diwaktu malam hari ketika tanggal satu. Alisnya melengkung tipis. Berhidung "mancung", seperti bentuk bungkus bunga kelapa. Hidungnya panjang lancip. 

Bergigi "miji timun", seperti bentuk biji mentimun. Giginya rapi kecil dan tipis. Bertangan "nggandhewa pinenthang", seperi bentuk busur panah  dengan tali tegang terikat kuat. Tangannyapanjnag dan melengkung. Berpinggang "nawon kemit", seperti pinggang tawon kemit, lebah yang bagian atas pingganngya kecil. Body tubuhnya "nggitar", seperti bentuk gitar akustik, bukan gitar listrik.

Bacaan Injil hari ini menarasikan penggambaran Yesus tentang Kerajaan Allah. Kerajaan sebagai sebuah kebenaran iman tidak dapat secara lengkap, komplit, utuh, penuh menyeluruh diuraikan lewat kata-kata yang serba terbatas.  Kerajaan Allah adalah peristiwa relasional dengan Allah sesama dan alam ciptaaan. Sebagai peristiwa relasional, Kerajaan Allah harus diiklimkan, dibuat dan dibangun terus menerus. Kerajaan Allah tidak otomatis terjadi dan terwujud sekali jadi. Kerajaan Allah merupakan proses kehidupan, setapak demi setapak, pelan tapi pasti bergerak maju, bertumbuh dan bertambah, mekar dan berbuah menuju penyelesaian akhir zaman.

Kerajaan Allah adalah "gathuk"-nya tawaran Allah yang mewujud dalam kehidupan manusia Yesus Nasaret. dengan tanggapan manusia terhadapnya. Yesus adalah wujud konkret Kerajaan Allah. Sebagai tawaran oleh dan dari Allah, Kerajaan Allah dalam Yesus Nasaret merupakan anugerah, kasih karunia, rahmat, hadiah semata, yang harus ditanggapi.

Tawaran dari Allah dalam Yesus Nasaret, mengundang manusia untuk menanggapi mengambil sikap dan mengambil keputusan. Dengan merdeka manusia dapat menolak atau menerima tawaran-Nya. Berhadapan dengan Kerajaan Allah dalam Yesus, dari pihak manusia hanya ada kata "ya, amin" atau "tidak, emoh". Tidak ada kompromi, tidak ada pilihan untuk bersikap netral. Pengambilan sikap ini merupakan sebuah proses juga. Roh Allah, Roh Yesus, Roh Kuduslah yang memprosesnya, sehingga manusia dimampukan melihat dan menemukan wajah Allah yang berbelas kasih dalam sosok pribadi manusia Yesus Nasaret. Roh Kuduslah yang menjadikan manusia menjawab tawaran-Nya.

Penerimaan tawaran Kerajaan Allah dalam Yesus berdampak meluasnya jangkauan relasionalnya. Relasinya dengan Allah dalam Yesus tidak dapat tidak mesti menjadi power, daya dorong kekuatan untuk  berelasi juga dengan sesama dan alam ciptaan. Relasi harmonis ini, menjadikan diri hidup bersatu dan bersama Allah, sekaligus hidup bersatu dan bersama dengan sesama serta alam ciptaan. Inilah yang dikenal sebagai hidup kekal, keselamatan, firdaus, eden, sorga, damai sejahtera sukacita sejati. Dampak penerimaan Kerajaan Allah adalah menyatukan langit dan bumi, sorga dan dunia. "Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam sorga"

Mereka yang menyambut Kerajaan Allah dalam Yesus oleh Roh Kudus dikenal sebagai Gereja. Maka Gereja pertama-tama bukanlah bermakna bangunan, melainkan sakramen keselamatan. Gereja adalah tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia. Di dunia, Gereja merupakan persekutuan orang-orang yang dipersatukan dalam Kristus, dibimbing oleh Roh Kudus dalam ziarah mereka menuju Allah Bapa dan telah menerima warta keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang.

 Singkat kata makna Kerajaan Allah yang begitu luas sejatinya mencakup segi-segi yang terkait dengan Allah Bapa,  Kristus,  Roh Kudus, Trinitas Mahakudus, Gereja, keselamatan manusia dan keutuhan alam ciptaan.

Nah Kerajaan Allah yang diliputi  misteri sekaligus demikian luas maknanya itu diperkenalkan Yesus pada manusia sezaman-Nya.   Mereka pada umumnya masih buta dan salah paham mengenai Kerajaan Allah itu. Kepada mereka yang masih belum mengenal, Yesus menggambarkannya melalui perbandingan kemiripan dengan suatu hal lain. 

Kristus  menunjukkan Kerajaan Allah itu seumpama. seumpama biji sesawi, kecil mungil, tidak butuh tempat luas namun apabila ditaburkan di tanah yang cocok, akan tumbuh dan menjadi pohon Kelirulah memahami Kerajaan-Nya itu akan hebat, kuat secara politis, penuh kuasa membebaskan dan menundukkan musuh dengan kekerasan senjata.

Injil Kerajaan Allah, warta sukacita Allah dalam Yesus meski tampak begitu kecil pada permulaan, namun pada akhirnya  akan menjadi pohon besar. Sehingga banyak burung akan datang, dengan sayapnya  untuk bersarang di cabang-cabangnya dengan lebih aman dan lebih nyaman.

Proses cara kerja Kerajaan Allah  bukan dengan sarana-sarana lahiriah, bala tentara bersenjata lengkap dalam menaklukkan bangsa-bangsa. Cara kerjanya seperti ragi. Tidak kelihatan, tersembunyi, diam-diam, tidak terasa,  tanpa paksaan dan kekerasan Sedikit ragi membuat khamir seluruh adonan.

Warta keselamatan Yesus Kristus akan tersebar ke seluruh dunia dengan ajaib. Kerajaan Allah itu akan berbuah dan menang. Pengenalan akan Yesus Kristus akan dinyatakan di mana-mana dengan cara-Nya dan pada saat-Nya. Penuh misteri, tidak diketahui, pelan dan pasti memberi bukti melebihi apa yang dapat diprediksi. Allah sendirilah yang akan menjamah melakukan perkara-perkara ajaib, mengubah jiwa-jiwa manusia sehingga menjadi milik Allah. 

Pada saat-Nya akan ada banyak orang yang telah disentuh-Nya, mencium aroma harum Kerajaan-Nya dan dengan gagah berani memproklamasikan diri sebagai pengikut-Nya. Panen raya jiwa-jiwa yang diselamatkan tak lagi terhindarkan. Dengan perlahan-lahan, seluruh dunia akan khamir, seperti tepung terigu dan ragi.

Bagimana diri ini,  jadikah lahan kebun biji sesawi-Nya dan  tepung terigu bagi ragi-Nya? Maukah diri ini disemai biji sesawi-Nya dan dikhamiri ragi-Nya? Bagaimana kehadiran diri ini mengundangkah burung-burung datang bersarang dan menjadikan khamir seluruh adonan? Maukah diri diproses sebagai biji dan ragi-Nya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun