Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berlomba Lakukan yang Baik Benar BagusbBagi Liyan!

17 Oktober 2021   10:32 Diperbarui: 17 Oktober 2021   10:33 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan  Minggu, 17  Oktober 2021

Mrk10 : 35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" 36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" 37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." 38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" 39 Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. 40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan." 41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. 42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. 45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Renungan

John F. Kennedy, Presiden Amerika Serikat ke-35, tahun 1961 - 1963. Ia tewas ditembak pada November 1963. Meski masa jabatannya singkat, kata-kata bijaknya begitu menginspirasi. "Jangan tanya apa yang negara Anda bisa lakukan untuk Anda; tanyakan apa yang bisa Anda lakukan untuk negara."

Di balik kalimat itu tersirat semangat memberi mesti lebih diprioritaskan dari pada semangat menerima, memperoleh dan mendapat. Menjadi berkat jauh lebih mulia dari pada menjadi benalu masyarakat. "Jangan tanya apa yang liyan bisa lakukan untuk Anda; tanyakan apa yang bisa Anda lakukan untuk lian."

Suasana batin dan semangat itulah yang dinarasikan bacaan Injil hari ini. Merupakan suatu kelancangan Yohanes dan Yakobus anak-anak Zebedeus, mengajukan permintaan yang tidak seharusnya diminta, "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."

Kerajaan Kristus, dipandang  sama seperti kerajaan  penguasa dunia. Yakobus dan Yohanes memandang jika Kristus menjadi raja, rasul-rasulnya pasti akan kecipratan. Mereka akan naik kelas status ipoleksosbudhankamnag-nya. Pasti akan ada yang duduk di sebelah kanan dan kiri-Nya.  Sebuah kedudukan istimewa. Kiblat kekuasaan menjadikan ego mereka mengemuka. Mereka salah memahami makna sebuah kekuasaan.

Kekuasaan duniawi, kemuliaan takhta menyilaukan mata mereka. Yohanes dan Yakobus mendahului teman lainnya, meminta kursi istimewa, di kanan kiri-Nya. Yesus mengoreksinya "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?". Kemuliaan kerajaan-Nya begitu dekat menyatu dengan cawan dan babtisan, dengan penderitaan salib. Mereka begitu terasuki kemilaunya kursi kanan dan kiri. Tanpa sungguh memahami, mereka dengan lantang, mantap dan tegas, menyatakan kesanggupannya, "Kami dapat".

Yesus menegaskan hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Nya, akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan  Mendengar itu kesepuluh murid lainnya marah. Dalam hati kecilnya kesepuluh murid itu juga menginginkan kursi VVIP yang sama. Mereka marah karena merasa didahului dan  kecolongan kesempatan dalam mengemukakan permintaan.  Lewat ambis Yohanes dan Yakobus, terbongkarlah  juga ambisi pribadi murid-murid lainnya.

Yesus memanggil mereka secara pribadi. "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka". Kekuasaan itu cenderung busuk. Menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan. Kekuasaan disalahgunakan. Yang mereka lakukan dan kehendaki  bukan untuk melindungi  dan menyediakan kesejahteraan liyan, melainkan untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Mereka menginginkan segala-galanya, main kuasa, sewenang-wenang dengan kekerasan dan harus ditaati.

Hal demikian itu tidak boleh terjadi diantara murid-murid-Nya. "Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,  dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya".  Siapapun yang berkehendak menjadi besar dan terkemuka,  mesti merendahkana diri. Siapa mau mendapatkan kemuliaan, mesti menjadi hamba, mengosongkan diri agar dapat diisi aspirasi dan kehendak liyan yang dilayaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun